Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jelang Deadline Negosiasi Tarif Trump 9 Juli, RI-AS Belum Sepakat

Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Budi Santoso. (IDN Times/Amir Faisol)
Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Budi Santoso. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Mendag berharap negosiasi tarif resirokal dengan AS bisa berjalan mulus. Batas akhir negosiasi tarif pada 9 Juli 2025.
  • Pemerintah masih menunggu proses negosiasi dan melakukan persiapan bila diplomasi tidak berjalan baik.

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, belum ada kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) terkait negosiasi tarif resiprokal atau tarif Trump sebesar 32 persen hingga saat ini. Pemerintah masih menunggu respons AS.

"Yang masih kita tunggu adalah dengan Amerika, yang belum deal dan sebagainya. Jadi nunggu waktu, di negara lain juga belum deal semua," ujar Budi di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Rabu (2/7/2025).

1. Mendag harap negosiasi berjalan mulus

Mendag Budi Santoso mengecek produk UMKM di Kota Padang (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)
Mendag Budi Santoso mengecek produk UMKM di Kota Padang (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Mendag berharap negosiasi tarif resirokal dengan AS bisa berjalan mulus. Adapun batas akhir negosiasi tarif pada 9 Juli 2025.

Budi optimistis hubungan Indonesia dan AS semakin membaik. Apalagi, kedua negara saling membutuhkan dalam hal perdagangan.

"Kan ini sama-sama butuh, Amerika juga butuh kita, kita juga butuh (AS). Mereka butuh kita, kita juga butuh pasar dia," ujarnya.

Amerika merupakan negara penyumbang surplus nomor satu bagi neraca perdagangan Indonesia dengan nilai mencapai 7,08 miliar dolar AS. Untuk mempertahankan angka tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan identifikasi komoditas unggulan untuk ekspor ke Amerika.

2. Pemerintah lakukan persiapan

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. (IDN Times/Triyan).
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. (IDN Times/Triyan).

Budi menjelaskan, pemerintah masih terus menunggu proses negosiasi. Selain itu, ppemerintah juga melakukan persiapan bila diplomasi tidak berjalan baik.

"Jadi perang dagang Amerika ini kan cepat sekali berubah, sehingga kita harus antisipasi, kalau ada perubahan ya kita sudah siap," ujarnya.

3. Pemerintah RI beri penawaran kedua

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto sebelumnya mengungkapkan, pemerintah Indonesia memberikan penawaran kedua (second best offer). Salah satunya investasi di sektor mineral kritis atau critical mineral bersama dengan Danantara Indonesia.

"Indonesia juga menawarkan ke Amerika critical mineral untuk Amerika bersama Danantara untuk melakukan investasi di dalam ekosistem critical mineral," katanya, Senin (30/7).

Dia menjelaskan, mineral kritis yang ditawarkan, yakni tembaga, nikel, dan kebutuhan untuk ekosistem industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV), peralatan militer, serta industri elektronik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us