- Bath Thailand menguat 0,26 persen
- Yuan China menguat 0,03 persen
- Rupee India menguat 0,05 persen
- Pesso Filipina melemah 0,08 persen
- Won Korea menguat 0,14 persen
- Dolar Taiwan menguat 0,18 persen
- Dolar Singapura menguat 0,09 persen
Jelang RDG BI, Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.614 per Dolar AS

1. Pergerakan mata uang Asia variatif
Daftar mata uang di Asia bergerak veriatif, berikut rinciannya:
2. Pasar tunggu keputusan suku bunga acuan dalam RDG sore ini
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengalami tekanan pada perdagangan Rabu (22/10/2025), seiring meningkatnya kehati-hatian investor menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan berlangsung pada sore hari.
Sejak September 2024 hingga September 2025, BI sudah menurunkan suku bunga acuan enam kali. Dalam RDG pada September 2025, BI memutuskan menurunkan suku bunga acuan hingga 4,75 persen, suku bunga deposit facility 3,75 persen, dan suku bunga lending facility 5,5 persen.
3. Dolar AS diprediksi menguat
Di sisi lain, indeks dolar AS masih menunjukkan tren penguatan, didorong oleh data ekonomi AS yang relatif solid serta ekspektasi soal arah Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan moneternya tetap ketat dalam waktu dekat. Penguatan dolar AS secara global memberikan tekanan tambahan terhadap mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah.
"Dengan kondisi tersebut, rupiah diproyeksikan bergerak dalam kisaran Rp16.550 hingga Rp16.650 per dolar AS pada perdagangan hari ini," ujar Lukman.