Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jepang Selidiki Dumping Baja dari China dan Korea Selatan

Bendera Jepang (unsplash.com/Roméo A.)
Bendera Jepang (unsplash.com/Roméo A.)
Intinya sih...
  • Investigasi anti-dumping terhadap produk baja China dan Korea Selatan
  • Kementerian Ekonomi Jepang umumkan penyelidikan atas permohonan empat perusahaan Jepang terkait impor baja murah yang merugikan industri lokal.
  • Pemerintah Jepang membuka forum bagi pemasok dari China, Korea Selatan, serta produsen dan importir Jepang untuk memberikan bukti selama investigasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Jepang resmi memulai investigasi anti-dumping terhadap produk baja tertentu dari China dan Korea Selatan pada Rabu (13/8/2025). Langkah ini diambil untuk melindungi produsen baja lokal dari impor baja dengan harga sangat murah.

Investigasi ini fokus pada baja hot-dip galvanized coil, sheet, dan strip. Produk ini umum digunakan dalam konstruksi yang membutuhkan perlindungan terhadap karat.

Proses investigasi dijadwalkan selesai dalam satu tahun dan diajukan oleh empat perusahaan Jepang, termasuk Nippon Steel dan Kobe Steel.

1. Investigasi produk baja hot-dip galvanized coil, sheet, dan strip

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri bersama Kementerian Keuangan Jepang mengumumkan investigasi anti-dumping pada produk hot-dip galvanized coil, sheet, dan strip dari China dan Korea Selatan. Produk ini penting untuk bahan bangunan yang tahan korosi.

Penyidikan diawali atas permohonan resmi empat perusahaan Jepang pada 28 April 2025, termasuk Nippon Steel dan Kobe Steel. Penyelidikan berlangsung maksimal satu tahun dan pihak terkait di China, Korea Selatan, dan Jepang dapat mengajukan bukti dan keterangan. Wilayah Hong Kong dan Makau dikecualikan dari investigasi ini.

"Penyelidikan dilakukan adil sesuai aturan WTO untuk melawan praktik impor tidak adil," ujar Tadashi Imai, Ketua Federasi Baja Jepang dan Presiden Nippon Steel, dilansir Yahoo Finance.

2. Alasan pengajuan permohonan investigasi

Pada April 2025, Nippon Steel, Kobe Steel, dan dua produsen baja lainnya mengajukan petisi ke pemerintah. Mereka mengeluhkan melemahnya permintaan lokal dan lonjakan impor baja murah dari China dan Korea Selatan. Hal ini memaksa mereka menurunkan harga produk lokal.

"Proteksionisme global naik, membuat Jepang rentan terhadap impor baja murah yang merugikan industri kita," kata Tadashi Imai.

Kementerian Ekonomi dan Keuangan Jepang menyebutkan, bukti yang diajukan cukup kuat untuk memulai investigasi. Ini menunjukkan kondisi pasar baja Jepang memang terdampak oleh impor dengan harga sangat rendah, yang mengancam produksi lokal.

3. Proses dan langkah pemerintah Jepang

Pemerintah Jepang mengatakan akan membuka forum bagi pemasok dari China, Korea Selatan, serta produsen dan importir Jepang untuk memberikan bukti selama investigasi. Pemerintah akan menentukan apakah produk tersebut dijual dengan harga dumping dan menyebabkan kerugian bagi industri dalam negeri.

Keputusan pengenaan bea anti-dumping akan dibuat setelah investigasi maksimal satu tahun.

"Kami akan terus waspada dan mendukung pemerintah mengambil langkah bila impor baja murah masih berlanjut," kata Tadashi Imai.

Industri baja Jepang siap menjaga kelangsungan produksi lokal dengan langkah proteksi tambahan jika diperlukan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us