Jumlah Pengangguran di Jerman Tembus Rekor 3 Juta pada Agustus 2025

- Badan Tenaga Kerja Federal Jerman menyampaikan ada kenaikan 46 ribu pengangguran pada Agustus, membawa total pengangguran menjadi 3,025 juta orang.
- Menteri Tenaga Kerja Jerman, Baerbel Bas menunjuk dampak negatif dari ketidakpastian ekonomi global dan konflik Rusia-Ukraina sebagai penyebab terus berlanjutnya kelemahan ekonomi dan pasar tenaga kerja.
Jakarta, IDN Times - Angka pengangguran di Jerman mencapai lebih dari 3 juta orang untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir. Data resmi dari Badan Tenaga Kerja Federal Jerman pada Jumat (29/8/2025) mengungkapkan lonjakan pengangguran ini sebagai sinyal tantangan serius bagi ekonomi terbesar di Eropa.
Peningkatan tersebut sekaligus menambah tekanan pada rencana besar pemerintah untuk meningkatkan investasi dan memulihkan pertumbuhan ekonomi.
Dilaporkan jumlah pengangguran dalam bentuk yang belum disesuaikan secara musiman sebanyak 3,02 juta orang, dengan tambahan 46 ribu orang penganggur dibandingkan bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran yang dihitung secara musiman tetap stabil di angka 6,3 persen, sesuai dengan prediksi para analis, namun permintaan tenaga kerja terus melemah dengan berkurangnya lowongan pekerjaan.
1. Angka pengangguran naik 46 ribu di Agustus 2025

Badan Tenaga Kerja Federal Jerman menyampaikan ada kenaikan 46 ribu pengangguran pada Agustus, membawa total pengangguran menjadi 3,025 juta orang. Kepala badan tenaga kerja, Andrea Nahles menyatakan. kenaikan ini sebagian besar disebabkan faktor musiman seperti berhentinya perekrutan selama musim liburan musim panas.
"Pasar tenaga kerja masih dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi yang terjadi beberapa tahun terakhir," ujarnya, dilansir Xinhua.
Data menunjukkan, jika dibandingkan dengan Agustus tahun sebelumnya, terdapat tambahan 153 ribu orang yang kehilangan pekerjaan. Penurunan jumlah lowongan kerja juga terlihat, yaitu sebanyak 631 ribu posisi di Agustus 2025, turun 68 ribu dari tahun sebelumnya. Ini menandakan permintaan tenaga kerja sedang menurun di tengah ketidakpastian ekonomi global.
2. Tantangan ekonomi dan rencana investasi pemerintah
Menteri Tenaga Kerja Jerman, Baerbel Bas menunjuk dampak negatif dari ketidakpastian ekonomi global dan konflik Rusia-Ukraina sebagai penyebab terus berlanjutnya kelemahan ekonomi dan pasar tenaga kerja. Pemerintah Jerman telah mengajukan rencana investasi besar-besaran senilai 500 miliar euro (Rp9,6 kuadriliun) untuk infrastruktur guna memperbaiki situasi ini, yang didukung oleh pelonggaran aturan fiskal.
Namun, para ekonom memperingatkan hasil dari investasi tersebut baru akan terasa dalam jangka menengah hingga panjang. Rainer Dulger, Presiden Asosiasi Pengusaha Jerman, menyatakan bahwa mengalami tiga juta pengangguran adalah kritik keras terhadap kurangnya reformasi dalam beberapa tahun terakhir, dan menegaskan perlunya reformasi struktural besar-besaran dalam perekonomian Jerman.
3. Dampak pada sektor industri dan perdagangan

Kepala Badan Tenaga Kerja Andrea Nahles menggarisbawahi pelemahan sektor manufaktur, yang merupakan motor penting ekonomi Jerman. Hal ini diperberat oleh kenaikan harga energi dan persaingan ketat dari China serta tarif impor baru Amerika Serikat. Dalam setahun terakhir, lebih dari 110 ribu pekerjaan hilang dalam sektor industri, termasuk sekitar 50 ribu di industri otomotif.
"Angka-angka ini harus menjadi alarm bagi para politisi. Biaya harus ditekan, dan regulasi yang ketat harus dilonggarkan untuk meningkatkan daya saing sektor manufaktur dan mendorong pemulihan ekonomi," ujar Thilo Brodtman dari asosiasi konstruksi mesin VDMA, dilansir DW.