Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Keren! Pertamina dan ITB Buat Bahan Bakar dari Minyak Sawit D-100

Uji coba D-100. Dok. PT Pertamina (Persero)

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) berhasil mengolah Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) 100 persen, yang menghasilkan produk Green Diesel (D-100) mencapai 1.000 barel per hari, di fasilitas existing Kilang Dumai.

RBDPO adalah minyak kelapa sawit atau CPO yang diproses lebih lanjut hingga hilang getah, impurities, dan baunya. Uji coba pengolahan produksi yang dilakukan pada 2 hingga 9 Juli 2020 itu, merupakan uji coba ketiga, setelah Pertamina uji coba mengolah RBDPO melalui co-processing hingga 7,5 persen dan 12,5 persen.

1. Menperin apresiasi Pertamina sukses produksi BBN D-100

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. IDN Times/Hana Adi Perdana

Menteri Perindustrian Agus Gumiwan Kartasasmita mengapresiasi Pertamina yang berhasil mengawal implementasi Program Bahan Bakar Nabati (BBN). Ia berharap peningkatan produksi BBN akan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Saya mengucapkan selamat kepada rekan-rekan di Pertamina, khususnya di Kilang Dumai yang telah membuktikan bahwa kita mampu. Keberanian yang diambil Pertamina ini luar biasa, prosesnya sejak 2019 sampai hari ini juga sangat cepat. Kita sama-sama bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan anak negeri dan pemerintah akan selalu mengawal Pertamina,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (16/7/2020).

2. Kilang Pertamina siap memproduksi BBN

Ilustrasi kilang minyak Pertamina (Dok. Pertamina)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah kepada perseroan, untuk mewujudkan produk bahan bakar dengan menyerap bahan baku dalam negeri. Ke depan, Pertamina tinggal memikirkan nilai ekonomi dari produk BBN.

“Terima kasih kepada pemerintah dan seluruh pihak terkait atas dukungan penuhnya kepada Pertamina. Dari uji coba ini menunjukkan bahwa dari sisi kilang dan katalis kita sudah siap, selanjutnya kita perlu memikirkan agar sisi keekonomiannya juga dapat tercapai,” kata Nicke.

3. Pertamina akan membangun Kilang Plaju untuk green diesel

Ilustrasi kilang minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Nicke, hadirnya inovasi yang menghasilkan produk green energy tersebut telah menjawab tantangan energi yang lebih ramah lingkungan, sekaligus tantangan penyerapan minyak sawit, yang saat ini produksinya mencapai 42 hingga 46 juta Metric Ton dengan serapannya sebagai Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sekitar 11,5 persen. Pada saat bersamaan, di kilang Plaju, Pertamina juga akan membangun unit green diesel dengan kapasitas produksi 20.000 barel per hari.

“Hal ini membuktikan bahwa secara kompetensi dan kapabilitas Pertamina pada khususnya, dan anak negeri pada umumnya, memliki kemampuan dan daya saing dalam menciptakan inovasi, terbukti bahwa kita mampu memproduksi bahan bakar reneawable yang pertama di Indonesia, dan hasilnya tidak kalah dengan perusahaan kelas dunia,” kata dia.

Pengolahan RBDPO menjadi D-100 di kilang Dumai, menurut Nicke, dapat direaksikan dengan bantuan katalis dan gas hidrogen untuk menghasilkan product green diesel. “Katalis yang digunakan adalah Katalis Merah Putih yang produksi putra putri terbaik bangsa di Pertamina Research and Technology Centre, bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung,” ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Septi Riyani
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us