Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konflik Iran-Timur Tengah Memanas, APBN 2024 Aman?

ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Kemenkeu memastikan APBN 2024 masih baik meski tensi geopolitik Iran-Israel meningkat
  • Penguatan rupiah, penurunan suku bunga, dan harga komoditas rendah menjadi faktor positif
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 masih dalam kondisi baik meski di tengah meningkatnya tensi geopolitik antara Iran dan Israel ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Apalagi, Iran dan Israel saling menebar ancaman serangan balasan, usai Tel Aviv dihujani rudal.

"Terkait dampaknya dengan APBN karena ini sudah jelang akhir tahun, untuk 2024 relatifly cukup aman," tegas Febrio Kacaribu saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (4/10/2024).

1. Rupiah menguat dan suku bunga acuan the Fed sudah turun

ilustrasi uang rupiah (pixabay)
ilustrasi uang rupiah (pixabay)

Menurutnya, ada beberapa indikator yang mendorong optimisme bahwa kondisi APBN tetap terjaga di antaranya penguatan rupiah, penurunan suku bunga, dan harga komoditas yang lebih rendah menjadi faktor positif. Namun, tantangan utama tetap pada bagaimana memitigasi dampak untuk 2025, dengan situasi global yang mungkin tidak berubah.

"Kemarin sempet juga rupiah menguat cukup banyak dan tingkat suku bunga juga mulai turun dan juga harga komoditas juga mulai lebih rendah dibandingkan pertengahan tahun kemarin," ujar Febrio.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah hingga pukul 14.00 WIB menguat pada level Rp15.489 per dolar AS, laju rupiah sudah menguat 0,39 persen atau 60,50 poin dibandingkan saat penutupan perdagangan kemarin.

Di sisi lain, suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini sudah turun di level 6 persen. Sedangkan suku bunga the Fed turun 50 bps menjadi 4,75 persen hingga 5 persen.

2. Pemerintah akan pantau berbagai perkembangan terkini

Infografis DPR Setujui APBN Pertama Prabowo, Belanja Negara Tembus Rp3.621 T (IDN Times/Aditya Pratama)
Infografis DPR Setujui APBN Pertama Prabowo, Belanja Negara Tembus Rp3.621 T (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam konteks ini, APBN dirancang sebagai instrumen untuk penahan berbagai gejolak atau shock absorber agar tidak merambat ke ekonomi. Dengan APBN itu, menurutnya, dampak itu bisa diredam dan menggunakan mekanisme yang sudah ada.

"Kalau terjadi global shock khususnya yang berdampak bagi masyarakat itu bisa kita redam dan mekanisme eksisting yang ada di APBN itu bisa kita gunakan," papar dia.

Oleh karena itu, Febrio menegaskan, pemerintah akan terus memantau berbagai perkembangan kondisi global dan pengaruhnya terhadap APBN 2025.

3. Fundamental ekonomi RI baik

Ilustrasi transaksi ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi transaksi ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)

  1. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, konflik Iran-Israel tidak berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia karena fundamental ekonomi nasional yang baik.

“Jadi, kita bukan (negara) yang terdampak tinggi, tapi banyak negara yang lebih terdampak dari kita (karena konflik Iran-Israel). (Hal ini) karena fundamental ekonomi kita relatif baik,” kata AIrlangga.

Ia menuturkan, fundamental perekonomian Indonesia cukup kuat karena ekonomi tumbuh di atas 5 persen dan inflasi terjaga dalam rentang sasaran 2,5 plus minus 1 persen.

Selain itu, ia menyatakan, cadangan devisa dan kinerja ekspor pun masih baik dengan neraca dagang Agustus mengalami surplus 2,90 miliar dolar AS.

Meski demikian, pemerintah terus mencermati tingkat suku bunga, harga minyak, dan biaya logistik global serta penyerapan Surat Berharga Negara (SBN) untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari konflik Iran-Israel tersebut.

“Yang sekarang kami jaga yang paling penting adalah biaya logistik. Nah kalau biaya logistik, kemarin sebelum ada konflik Iran-Israel saja sudah naik akibat (serangan) Houthi dan juga yang lain,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us