Konservasi Darat, Laut, Udara ala PT Vale Indonesia

- PT Vale Indonesia melakukan konservasi darat dengan membantu masyarakat memanfaatkan lahan kritis dan melakukan reklamasi lahan setelah aktivitas pertambangan.
- Perseroan juga melakukan upaya konservasi ekosistem laut dan pesisir yang berkelanjutan, termasuk penanaman mangrove dan pelestarian terumbu karang di laut Malili.
- PT Vale Indonesia menjadi pionir dalam mengadopsi boiler listrik untuk mengurangi emisi GRK dan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050.
Pengelolaan lingkungan yang tidak baik akan menyebabkan kerusakan dan gangguan pada ekosistem darat, laut maupun udara. Banyak sekali contoh, perusahaan tambang, yang menjadi pencemar lingkungan. Merusak tanah, air maupun udara sekitar. Dan masyarakatlah yang menjadi korban. Bagaimana dengan PT Vale Indonesia?
Melihat sejumlah kiprah yang dilakukan PT Vale Indonesia, sepertinya selain menambang timah, perusahaan ini juga menambang kebaikan. Sejumlah langkah #menambangkebaikan melalui langkah konservasi, bisa kita petakan ke dalam tiga matra: darat, laut dan udara.
1.Konservasi darat

Pilar lingkungan berupa konservasi darat berbasis masyarakat salah satunya dilakukan dengan membantu masyarakat di Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda untuk memanfaatkan lahan kritis agar lebih bermanfaat. Masyarakat didampingi untuk melakukan pengembangan Kawasan Agrowisata Pondata dengan memanfaatkan penanaman buah nanas.
“Perseroan mengembangkan Kawasan Agrowisata Kec. Wasuponda yang sebelumnya lahan tidur mencapai 10 hektare, kemudian dimanfaatkan untuk membudidayakan nanas dengan membuat pengolah produk turunan nanas di Desa Tabarano,”jelas Direktur External Relations and Corporate Affairs, PT Vale Indonesia Tbk Endra Kusuma seperti dikutip rri.co.
Nanas adalah ikon dari Kecamatan Wasuponda. Nama Wasuponda berasal dari bahasa daerah lokal yaitu Wasu yang berarti batu dan Ponda yang berarti Nanas. Wasuponda diartikan oleh masyarakat “Nanas yang tumbuh di atas batu."
“Alhamdulillah berkat pendampingan PT Vale, lahan kami sudah produktif dan menghasilkan. Tidak saja mampu mempertahankan buah nanas yang menjadi ciri khas daerah ini tapi juga membuka lapangan usaha dan kerja baru. Khususnya bagi ibu-ibu dan bapak-bapak di daerah kami,” ungkap Kepala Desa Tabarano, Rimal Manukallo selaku penerima manfaat program.
Langkah konservasi darat lainnya adalah mengembalikan kondisi lahan setelah aktivitas pertambangan. PT Vale menanam 700.000 bibit per tahun dengan 60% adalah bibit pohon endemik seperti Ebony (Diospyros celebica) dan Dengen (Dillenia serat). Secara keseluruhan, PT Vale telah melakukan reklamasi lahan kritis seluas 3.818 hektare.
Ketua Harian I Tim Kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Ruandha Agung Sugardiman menuturkan, PT Vale merupakan perusahaan yang luar biasa yang sangat berfokus untuk tidak hanya mengambil hasil tambang namun juga berupaya untuk mengembalikan kondisi alam.
“Salah satu upaya yang dilakukan PT Vale dengan membuat persemaian yang di dalamnya melakukan pembibitan pohon, termasuk pohon endemik,” tuturnya.
2.Konservasi laut
Pada pilar lingkungan berbasis laut, Perseroan melakukan upaya konservasi ekosistem laut dan pesisir yang berkelanjutan. Manajemen PT Vale bersama Forkominda Kabupaten Luwu Timur (Lutim) menandatangani komitmen bersama untuk melindungi ekosistem lautan demi keberlanjutan Bumi Bataraguru. Bersama pegiat lingkungan dari Yayasan Konservasi Cinta Laut Indonesia (YKCLI), Parasulu, dan Saka Bahari Pramuka Kwarcab Luwu Timur mereka melakukan penanaman mangrove.
Bupati Lutim, Budiman mengapresiasi atas kepedulian PT Vale terhadap lingkungan, apalagi melibatkan generasi muda penerus bangsa.
PT Vale juga melakukan perlindungan, pelestarian, pemeliharaan dan pemanfaatan fungsi Lingkungan Laut berupa Restoration and Conservation Marine Environment Malili Project.
"Inisiatif ini sejalan dengan nilai perusahaan yaitu respect our planet and community, kami berkolaborasi dengan stakeholder terkait dalam menyusun agenda strategis dalam upaya penguatan kawasan pesisir melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyakat (PPM) " ujar Endra Kusuma.
Endra Kusuma menjelaskan, PT Vale mengapresiasi inisiatif yang telah dilakukan TNI AL, Persatuan Olahraga Seluruh Indonesia (POSSI) Luwu Timur, Sorowako Diving Club dan Mori Diving Club yang melakukan upaya pelestarian terumbu karang di laut Malili.
“Kami menyambut baik niat PT Vale yang akan berkolaborasi dalam upaya pelestarian terumbu karang, serta pelestarian lingkungan di Pesisir Laut Malili,” kata Pembina Mori Diving Club, Madras.
Laut yang terjaga, kata Madras, akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. "Bukan hanya PT Vale saja, tetapi diharapkan peran aktif seluruh pemangku kepentingan dan pihak swasta untuk sama-sama peduli pada kegiatan pelestarian lingkungan di laut Malili," ujarnya.
3.Konservasi udara
PT Vale Indonesia Tbk menjadi pionir perusahaan pertambangan mineral dalam mengadopsi boiler listrik. Ini yang membedakan PT Vale dari yang lain di industri ini. Dengan melakukan peralihan inovatif ini, PT Vale Indonesia Tbk menggantikan boiler tradisional yang mengandalkan bahan bakar fosil seperti MFO dan diesel. Hal ini secara efektif menghilangkan ketergantungan mereka pada sumber daya tak terbarukan tersebut.
Sekarang, mereka secara eksklusif menggunakan ketel listrik, sejalan dengan komitmen pendekatan operasional yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hasilnya? Implementasi program ini pada tahun 2021 membuahkan hasil yang signifikan, antara lain penurunan emisi GRK sebesar 19.490 tCO2-e, penghematan biaya sebesar Rp3.108.655.000, serta peningkatan efisiensi energi sebesar 262.271 GJ.
Konservasi udara juga dilakukan dengan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Scope 1 dan Scope 2 sebesar 33% pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050.
Salah satu pencapaian penting adalah penggunaan 100% tenaga listrik dari tiga PLTA di Sorowako, menjadikan pabrik PT Vale sebagai salah satu yang paling rendah emisi karbon di Indonesia.
PT Vale juga mengoperasikan tiga Hydro Plants dengan total investasi lebih dari $1 Miliar yang menjadikan operasi PT Vale sebagai pabrik RKEF dengan intensitas karbon terendah di Indonesia.
PT Vale Indonesia mengajak perusahaan lain untuk ayo #startswithme. Yakni mulai langkah selalu menyertakan keberlanjutan sebagai bagian tak terpisahkan dari bisnis. Usaha jalan dengan baik, lingkungan darat, laut dan udara pun terjaga.