Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kuota Gas Melon Ditambah 350 Ribu Ton untuk Nataru

IMG_20251031_100201_861.jpg
Ilustrasi LPG 3 Kg. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Intinya sih...
  • Pasokan gas melon aman untuk Nataru 2025/2026.
  • Anggaran subsidi LPG tidak bengkak meskipun kuota ditambah.
  • Menteri Keuangan setuju dengan penambahan volume LPG sesuai usulan Bahlil.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan adanya penambahan kuota liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) bersubsidi alias gas melon. Keputusan tersebut diambil setelah rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (27/11/2025).

Bahlil menjelaskan kuota LPG yang tercantum dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebelumnya sebesar 8,16 juta ton.

"Tadi dalam rapat terbatas yang dipimpin Bapak Presiden menyangkut dengan LPG kita ada penambahan kuota di mana kuota kita di dalam APBN itu 8,16 juta kita tambah kurang lebih 0,35 juta atau 350 ribu ton," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

1. Pasokan dipastikan aman untuk Nataru

Operasi pasar LPG 3 kilogram Pertamina khusus untuk warga terdampak banjir di Kota Semarang. (Dok. Pertamina Patra Niaga RJBT)
Operasi pasar LPG 3 kilogram Pertamina khusus untuk warga terdampak banjir di Kota Semarang. (Dok. Pertamina Patra Niaga RJBT)

Penambahan kuota tersebut, kata Bahlil, bertujuan untuk mengantisipasi dan memastikan ketersediaan pasokan LPG selama kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Dengan penambahan tersebut, Bahlil meyakini pasokan LPG bersubsidi bagi masyarakat yang menjalankan ibadah Natal dan perayaan Tahun Baru akan terjamin dan tidak mengalami masalah.

"Sehingga saudara-saudara kita yang menjalankan ibadah Natal dan tahun baru untuk kita semua di 2025 insya Allah clear menyangkut dengan LPG. Jadi nggak ada masalah," paparnya.

2. Anggaran subsidi dipastikan tidak bengkak

WhatsApp Image 2025-10-24 at 14.50.16.jpeg
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Meskipun kuota ditambah, Bahlil menegaskan tidak ada penambahan alokasi anggaran subsidi. Menurutnya, alokasi anggaran dalam APBN 2025 untuk subsidi LPG adalah Rp82 triliun.

Namun, dengan harga dunia yang sedang mengalami penurunan, realisasi anggaran diperkirakan hanya mencapai sekitar Rp77 triliun hingga Rp78 triliun. Jumlah tersebut masih jauh di bawah plafon anggaran yang ditetapkan.

"Alokasi kita dalam APBN 2025 itu kan Rp82 triliun sementara realiasi dengan menambah 350 ribu ton itu nggak sampe di Rp80 triliun, hanya sekitar Rp77-78 triliun," tuturnya.

3. Purbaya sebut sesuai usulan Bahlil

Menkeu Purbaya Yudhi
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa membenarkan usulan penambahan volume LPG. Meskipun volume subsidi untuk LPG akan melebihi batas awal, penambahan tersebut tidak akan melampaui total anggaran 2025 karena harga gas sedang turun.

Purbaya menegaskan pihaknya menyetujui usulan Menteri ESDM tersebut. Penambahan volume dilakukan karena harga gas dunia yang menjadi acuan ICP berada di bawah asumsi yang ditetapkan dalam APBN.

"Karena harganya turun, kalau kita penuhin pun tidak melebihi anggaran tahun 2025. Jadi, kita penuhin. Jadi, saya setuju usulan Pak Menteri ESDM," kata Purbaya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Bos LRT Jabodebek Ditunjuk Jadi Dirut KCI

27 Nov 2025, 20:43 WIBBusiness