Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

LPS: Kebijakan DHE SDA 100 Persen Positif untuk Rupiah dan Perbankan

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. (Dok/Istimewa).
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • Kebijakan DHE SDA dapat meningkatkan cadangan devisa dan nilai tukar rupiah.
  • Revisi aturan DHE SDA diharapkan akan menambah cadangan devisa hingga perbankan nasional.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan, kebijakan terbaru pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) akan memberikan sejumlah dampak positif terhadap laju rupiah dan perbankan.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, selama ini devisa hasil ekspor yang masuk ke dalam negeri hanya parkir di instrumen pasar keuangan dalam waktu sebentar, jadi meski neraca perdagangan terus surplus, namun rupiah masih tertekan.

"Harusnya ini (DHE SDA) dampaknya positif ke kita, karena selama ini uang ekspor masuk sebentar lalu keluar, sehingga walaupun kita surplus perdagangan, rupiahnya tetap aja tertekan," ujar dia dalam konferensi pers di Kantor Pusat LPS, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

1. Revisi aturan DHE SDA bakal tingkatkan cadev

Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi cadangan devisa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Purbaya menilai kebijakan revisi aturan DHE SDA yang tertuang dalam revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 mengatur tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Sumber Daya Alam (SDA) akan berjalan dengan baik, sehingga akan menambah cadangan devisa hingga perbankan.

"Harusnya kalau ini dijalankan dengan baik akan membantu (peningkatan) cadangan devisa, nilai tukar rupiah dan di perbankan juga, karena dananya akan masuk ke sini dan perbankan nasional," ujar Purbaya. 

Adapun posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Desember 2024 tercatat sebesar 155,7 miliar dolar AS . Angka ini meningkat 5,5 miliar dolar AS dibandingkan posisi November 2024 sebesar 150,2 miliar dolar AS. 

2. Kebijakan ini diperkirakan akan jaga suku bunga valas di pasar domestik tetap terkendali

Ilustrasi suku bunga (Pixabay)
Ilustrasi suku bunga (Pixabay)

Selain itu, kebijakan ini diperkirakan akan menjaga suku bunga valas di pasar domestik tetap terkendali. Saat ini, suku bunga valas domestik berada di kisaran 2,2 persen, jauh lebih rendah dibandingkan suku bunga acuan the Fed di level 4,75 persen.

Dengan kebijakan DHE, disparitas ini tidak hanya dapat diminimalkan, tetapi juga meningkatkan daya tahan rupiah terhadap tekanan eksternal. Pelaksanaan kebijakan ini juga membutuhkan pengawasan ketat karena sering terkendala rendahnya kepatuhan eksportir dalam mematuhi repatriasi devisa. 

"Jika kebijakan ini dijalankan dengan baik, dampaknya akan sangat positif. Namun, keberhasilan ini sangat bergantung pada seberapa efektif pemerintah dan otoritas terkait mengawasi implementasi di lapangan," ujarnya.

3. Devisa stabil, ekonomi RI berpeluang tumbuh lebih tinggi

Ilustrasi transaksi ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi transaksi ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat daya tahan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global, dengan devisa yang lebih stabil, Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk menjaga pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,1 persen seperti yang diproyeksikan.

"Ini bukan hanya soal kebijakan fiskal atau moneter, tetapi tentang menciptakan kondisi yang lebih kuat untuk ekonomi kita di masa depan," kata Purbaya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kebijakan terbaru DHE SDA yang mewajibkan eksportir menempatkan DHE 100 persen minimal satu tahun akan berdampak positif pada peningkatan likuiditas perbankan.

"Itu yang kami harapkan, likuiditas valas di dalam negeri juga akan meningkat," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae saat ditemui di CEO FORUM Perbanas, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Ia menyebut, meningkatnya likuiditas valas akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kendati begitu, ia enggan merinci soal dampak kebijakan baru DHE terhadap kinerja bank. 

"Itu yang akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut karena kita perlu sumber-sumber dana yang lebih besar,” kata Dian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us