Medela Potentia (MDLA) Tebar Dividen Rp137,4 Miliar

- Peningkatan penjualan bersih didukung oleh kenaikan permintaan dan ekspansi jaringan layanan kesehatan.
- Total aset perusahaan naik menjadi Rp5,73 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp343,27 miliar.
- Medela Potentia menjalankan 4 model bisnis terintegrasi melalui distribusi produk farmasi dan kesehatan serta pemasaran alat kesehatan.
Jakarta, IDN Times - PT Medela Potentia Tbk (MDLA), membagikan dividen tunai sebesar Rp137,4 miliar setelah mencatat pertumbuhan penjualan dan laba bersih dua digit sepanjang tahun buku 2024. Dividen yang dibagikan setara 40 persen dari laba bersih, atau sekitar Rp9,8 per saham.
Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk, Krestijanto Pandji, mengatakan capaian ini mencerminkan keberhasilan strategi operasional dan struktur keuangan yang kokoh di tengah tantangan sektor kesehatan nasional.
“Kinerja kami sepanjang 2024 mencerminkan fundamental yang sehat dan strategi yang tepat. Dengan struktur keuangan yang solid, ekspansi operasional yang terukur, dan dukungan ekosistem digital, kami percaya PT Medela Potentia Tbk berada dalam posisi yang kuat untuk mempertahankan pertumbuhan jangka panjang secara berkelanjutan,” ujar Krestijanto, melalui keterangannya, Kamis (26/6/2025).
1. Peningkatan penjualan bersih ditunjang kenaikan permintaan

Sepanjang 2024, penjualan neto MDLA mencapai Rp14,57 triliun, tumbuh 11,3 persen dibandingkan Rp13,09 triliun pada 2023.
Peningkatan ini didorong oleh kenaikan permintaan dan ekspansi jaringan layanan kesehatan perusahaan. Laba bersih tercatat sebesar Rp343,27 miliar, naik 13,3 persen dari Rp303,09 miliar pada tahun sebelumnya.
2. Peningkatan aset dan liabilitas

Sementara itu, total aset perusahaan per akhir 2024 naik menjadi Rp5,73 triliun dari Rp4,70 triliun pada 2023. Ekuitas perusahaan pun meningkat 13,7 persen menjadi Rp2,21 triliun. Di sisi lain, liabilitas perusahaan turut meningkat menjadi Rp3,52 triliun.
"Kenaikan ini mencerminkan upaya strategis perusahaan dalam memperkuat infrastruktur logistik, manufaktur, serta digitalisasi rantai pasok," ungkapnya.
3. Medela Potentia jalankan 4 model bisnis terintegrasi

Medela Potentia menjalankan model bisnis terintegrasi melalui empat pilar utama, yakni distribusi produk farmasi dan kesehatan; pemasaran dan penjualan alat kesehatan; manufaktur alat kesehatan; serta penyediaan platform digital seperti GoApotik dan GPOS.
Perusahaan saat ini memiliki 35 kantor cabang dan gudang yang melayani lebih dari 100.000 fasilitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
“Kami membangun pertumbuhan jangka panjang melalui digitalisasi, efisiensi rantai pasok, dan penguatan produksi dalam negeri. Dengan tata kelola yang kuat dan strategi yang berorientasi masa depan, kami optimistis dapat terus memberikan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan,” ujar Krestijanto.
Manajemen MDLA menilai prospek sektor kesehatan di Indonesia tetap menjanjikan. Permintaan terhadap produk dalam negeri, meningkatnya kesadaran masyarakat atas layanan kesehatan, dan akselerasi transformasi digital menjadi faktor utama pendukung pertumbuhan.