Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkop Sebut Anggaran Susu Makan Bergizi Gratis Capai Rp14 Triliun

Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi dalam Konferensi Pers di Kemenkop. (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Menteri Koperasi: Alokasi pembelian susu untuk program MBG 2025 sebesar Rp14 triliun, namun koperasi hanya bisa menyediakan susu senilai Rp1,5 triliun.
  • Badan Gizi Nasional menjajaki sumber protein lain selain susu karena rendahnya serapan susu sapi di Indonesia. Namun, produksi susu dalam negeri diharapkan bisa terserap.
  • Budi Arie mendorong pembenahan dan peningkatan produktivitas susu di koperasi serta hilirisasi susu menjadi produk turunan seperti yogurt dan keju.

Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mengungkapkan alokasi pembelian susu untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun depan sebesar Rp14 triliun. Nilai tersebut 20 persen dari total anggaran makan bergizi yang menelan anggaran Rp71 triliun. 

Namun gabungan koperasi susu sapi seluruh Indonesia, kata Budi, hanya bisa menyediakan susu sapi dengan nilai agregat Rp1,5 triliun. Artinya, masih ada sekitar Rp12,5 triliun yang belum terserap untuk program MBG pada 2025 mendatang.

“Bayangkan coba, berarti masih jauh sekali kan, artinya harusnya koperasi susu ini produknya pasti terserap. Karena kekurangannya sangat banyak,” ujar Budi dalam Konferensi Pers terkait Koperasi Susu Boyolali di Kantor Kementerian UKM, Jakarta, Senin (11/11/2024).

1. Badan gizi nasional lagi jajaki alternatif sumber protein lain

Pusat peternakan sapi perah, Kampung Susu Lawu (KSL) di lingkungan Singolangu Kelurahan Sarangan. IDN Times/ Riyanto.

Dengan rendahnya serapan susu sapi, kata Budi, Badan Gizi Nasional masih terus menjajaki sumber protein lain sebagai alternatif selain susu. Kendati begitu, ia memastikan bahwa produksi susu dalam negeri akan bisa terserap. 

"Artinya harusnya koperasi susu ini produknya pasti terserap karena kekurangannya sangat banyak. Karena itu, dalam diskusi dengan Badan Gizi juga lagi dicoba alternatif selain susu, protein yang lain, gitu. Tapi yang pasti memang ini pekerjaan rumah kita," ujarnya.

2. Koperasi produsen susu hasilkan 407 ribu ton susu pada 2023

Ilustrasi ternak sapi untuk kurban.(IDN Times/Daruwaskita)

Oleh karena itu, Budi Arie mendorong adanya pembenahan dan peningkatan produktivitas susu di setiap koperasi. Dia juga berharap adanya hilirisasi susu, yang mana peternak bisa mengembangkan produk seperti yogurt, keju, dan lainnya.

Sebanyak 59 koperasi produsen susu (anggota GKSI) dengan rincian, jumlah populasi sapi  pada koperasi produsen susu sebanyak 227.615 ekor dan pada peternakan sapi modern sebanyak 32.000 ekor.

"Produksi susu tahunan 2023 yang dihasilkan koperasi produsen susu sebesar 407 ribu ton atau 71 persen dan yang dihasilkan peternakan modern sebesar 164 ribu ton atau 29 persen sehingga total sebesar 571 ribu ton," tuturnya.

Dalam catatannya, rata-rata produksi harian susu pada koperasi produsen susu sebesar 9-10 liter per ekor, sedangkan pada peternakan sapi perah modern produksi hariannya yaitu minimal 25 liter per ekor.

3. Sebanyak 99 persen populasi sapi perah berada di Jawa

Ilustrasi ternak sapi. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Tak hanya itu, populasi sapi perah sebanyak 99 persen  berada di pulau jawa, hanya ada 1 peternakan sapi perah dengan populasi 4 ribu ekor di Sumatera Utara milik anak perusahaan salah satu Industri Pengolahan Susu (IPS) besar di Indonesia.  Kemudian di Sulawesi Selatan terdapat 1.000 ekor sapi perah.

"Saat ini, kondisi supply susu nasional yang dikelola oleh koperasi merupakan
mayoritas hasil produksi susu segar Koperasi produsen susu yang disetorkan ke Industri Pengolahan Susu (IPS)," imbuh Budi. 

Kemenkop akan tetap mendorong koperasi agar produk susu bisa menjadi pendorong program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Tapi buat kami, Kementerian Koperasi concern-nya bagaimana koperasi ini bisa sampai hilirisasi, sampai produknya ini bisa menjadi penyokong program makan bergizi gratis,” imbuhnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us