Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menteri Bambang Bantah Calon Ibu Kota Baru Terdampak Kebakaran Hutan

(Ilustrasi kabut asap) ANTARA FOTO/Feny Selly/pras

Jakarta, IDN Times - Wilayah ibu kota baru, Penajam Paser Utara (PPU), disebut terkena imbas dari kebakaran hutan dan lahan di kawasan Kalimantan. Menanggapi hal ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro membantahnya. 

"Yang pasti di lokasi itu, tanahnya sudah kita cek bukan yang mengandung gambut atau pun yang mudah terbakar seperti batu bara," kata Bambang di kantornya, Jakarta, Senin (16/9). 

1. Terkena dampak asap seperti Singapura

Dok. Dishut Kaltim

Menurut Bambang, wilayah PPU hanya terkena dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Tengah. Hal itu juga terjadi pada negara tetangga seperti Singapura. 

"Nah, kan Singapura juga kena asap bukan dari tanah mereka, dari manalah, dari Sumatera. Malaysia demikian juga," ungkapnya.

2. Risiko kebakaran minim di wilayah ibu kota baru

Warga memikul rumput dengan latar belakang kepulan asap kebakaran hutan di Gunung Merbabu di Wonolelo, Sawangan, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2019). Berdasarkan data laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, kebakaran yang melanda hutan Gunung Merbabu tersebut terjadi pada Rabu (11/9/2019) pukul 19.17 WIB (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Mantan menteri keuangan itu menegaskan, risiko bencana alam maupun kebakaran di wilayah ibu kota baru sangat minim. Apalagi, pemerintah sudah melakukan kajian mendalam. 

"Artinya ini bencana mungkin terjadi, tapi risiko di sana yang paling kecil. Titik panasnya bukan di situ, dan di sana sekarang jadi hutan tanaman industri," jelas Bambang. 

3. Dampak karhutla kian buruk

Dok. IDN Times/Istimewa

Di wilayah Sumatera, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kian parah. Asap tebal mengganggu aktivitas dan kesehatan warga.

Seperti di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (16/9), jarak pandang mengalami penurunan. Dilansir Antara, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya penurunan jarak pandang di Kota Palembang hingga 600 meter, dan memburuknya kondisi udara pada kategori sangat tidak sehat akibat kabut asap karhutla.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us