Paus Fransiskus Gaungkan Aksi Iklim, Luhut Berterima Kasih

05 Sep 2024, 00:02 WIB

Trio Hamdani

Menko Marves, Luhut Pandjaitan bersama Paus Fransiskus. (Dok. Kemenko Marves)

Intinya sih...

Paus Fransiskus menyerukan perlindungan planet di Graha Pemuda, Katedral Jakarta.
Paus Fransiskus akan memimpin misa di Stadion GBK dengan lebih dari 80 ribu umat dan menerima bibit pohon bakau sebagai simbol komitmen terhadap perlindungan keanekaragaman hayati Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Dalam kunjungan bersejarahnya ke Indonesia, Paus Fransiskus mengunjungi Graha Pemuda di Katedral Jakarta pada Rabu (4/9/2024) dan menyerukan perlindungan planet.

Kunjungan tersebut bertepatan dengan persiapan Indonesia untuk menggelar Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024. Paus yang dikenal sebagai pendukung aksi iklim, kembali mendesak para pemimpin dunia untuk mematuhi Perjanjian Paris guna membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C.

"Kami sangat berterima kasih kepada Paus Fransiskus atas komitmennya dalam mengadvokasi aksi iklim dan keberlanjutan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Pandjaitan dalam keterangannya, Rabu (4/9/2024).

1. Luhut sebut kedatangan Paus Fransiskus jadi pengingat

Menko Marves, Luhut Pandjaitan. (Dok. Kemenko Marves)

Paus Fransiskus, dalam kunjungan dua harinya akan memimpin misa di Stadion GBK Jakarta dengan lebih dari 80 ribu umat. Itu adalah kunjungan pertama Paus ke Indonesia dalam 35 tahun.

Dia juga menerima bibit pohon bakau dari Luhut sebagai simbol komitmen terhadap perlindungan keanekaragaman hayati Indonesia, yang memiliki ekosistem mangrove terbesar dan paling beragam di dunia.

"Saya percaya kunjungannya ke Indonesia menjadi pengingat kuat akan tanggung jawab bersama kita untuk melindungi planet ini bagi generasi mendatang," ujarnya.

2. Pesan yang dibawa Paus Fransiskus sejalan dengan komitmen Indonesia

Pertemuan Paus Fransiskus dengan kaum muda di Grha Pemuda. (dok. Youtube Komsos KWI Indonesia Papal Visit Committee)

Paus Fransiskus rencananya akan memberikan berkat pada bibit pohon bakau sebelum didistribusikan ke lima lokasi di Indonesia, yaitu Jakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, dan Sumatra Utara.

Ekosistem mangrove terancam akibat perubahan tata guna lahan, pembangunan pesisir, dan polusi, sehingga gerakan simbolis ini diharapkan berdampak positif bagi perlindungan mangrove.

Kunjungan Paus yang tertunda sejak 2020 karena pandemik COVID-19 merupakan bagian dari tur Asia Tenggara dan Oseania. Pada Hari Bumi, Paus menulis pesan bahwa generasi kita gagal melindungi planet ini dan menyerukan aksi bersama untuk menjaga Bumi.

"Pesan harapan dan persatuan yang dibawa Paus Fransiskus sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mendorong agenda keberlanjutan," tuturnya.

3. Krisis iklim jadi tantangan global yang tidak mengenal batas negara

Polusi Udara di Jakarta memburuk. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, turut hadir menyaksikan penyerahan bibit pohon bakau kepada Paus Fransiskus. Dia mengatakan, krisis iklim merupakan tantangan global yang tidak mengenal batas negara maupun agama.

"Oleh karena itu, semua pihak perlu bergabung dalam kampanye global untuk menghadapi salah satu krisis terbesar umat manusia," katanya.

Menurutnya, pemimpin Gereja Katolik dan komunitas agama lainnya memiliki peran penting dalam menggalang dukungan publik agar pemerintah di seluruh dunia dapat memenuhi komitmen mereka terkait aksi iklim.