Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Pede Target 30 Juta UMKM Go Digital Tercapai

Jakarta, IDN Times - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian optimistis mencapai target 30 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masuk dalam ekosistem digital pada 2024.

"Target UMKM go digital ini kita masih optimistis dapat tercapai. Karena saat ini sudah 27 juta yang sudah go digital," tutur Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin di Kemenko Perekonomian, Senin (4/12/2023).

Dengan begitu, pemerintah hanya perlu menambahkan 3 juta UMKM untuk masuk ekosistem go digital hingga akhir tahun depan.

1. Pemerintah ingin produk UMKM terjual di pasar global

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin. (IDN Times/Triyan Pangastuti)

Rudy menyebut pihaknya tidak hanya mendorong UMKM untuk go digital, melainkan juga memastikan bagaimana agar produk-produk UMKM bisa terjual dan tembus pasar global. Termasuk mendorong produksi agar bisa memenuhi permintaan saat sudah go digital.

"Jadi bukan hanya sekadar go digital tapi mereka produk-produknya tidak bisa terjual. Bagaimana nantinya produk-produk ini bisa jadi champion-champion hingga bisa terjual," tuturnya.

Setidaknya, pemerintah akan terus berupaya mendorong produk UMKM menembus pasar ASEAN. Dengan begitu, ia berharap dengan target 30 juta UMKM akan menciptakan UMKM baru dengan berbagai produk unggulan yang dikenal di kancah global. 

2. Dorong literasi UMKM, pemerintah gandeng fintech dan e-commerce

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk mencapai target tersebut, Rudy mengaku pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak seperti e-commerce, fintech untuk merangkul pelaku usaha untuk meningkatkan literasi UMKM. 

"Edukasi literasi UMKM tidak hanya pemerintah, tapi kami juga sinergi dengan para pelau platform, fintech sama sama dorong UMKM bisa go digital," tutur Rudy. 

3. Tingkat literasi digital Indonesia masih rendah

Ilustrasi Perkembangan Ekonomi Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, tantangan utama transformasi digital UMKM Indonesia adalah literasi digital yang tergolong masih rendah.

Hasil survei IMD-Digital Competitiveness Rank pada 2022, menyatakan Indonesia masih berada di peringkat 51 dari 63 negara. Capaian itu lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di ASEAN, misalnya Thailand di posisi 40, Malaysia di posisi 31, bahkan Singapura di posisi nomor 4.

Melalui riset yang dilakukan oleh AWS pada 2023, pemanfaatan teknologi Cloud atau Komputasi Awan oleh UMKM Indonesia akan memperluas ​dan meningkatkan produktivitas tahunan yang mencapai Rp79,6 triliun khususnya pada sektor agrikultur, kesehatan, dan pendidikan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us