Pendapatan Bunga Naik 32 Persen, IIF Catat Laba Tumbuh Dua Digit

- Pendapatan bunga naik 32,3 persen menjadi Rp255,1 miliar
- IIF memperkuat kontribusi pendapatan dari divisi treasury melalui penempatan dana di pasar uang dan efek jangka pendek
- IIF terus menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menerapkan standar ESG internasional di setiap pembiayaan proyek
Jakarta, IDN Times – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 27 persen pada semester I-2025.
Chief Investment Officer IIF, Mohammad Ramadhan Harahap menyebut, pertumbuhan tersebut didorong oleh lonjakan pendapatan bunga bersih sebesar 32,3 persen menjadi Rp255,1 miliar.
“Kuncinya adalah pengendalian biaya yang efektif. Kami berhasil mengefisienkan biaya umum dan administrasi hingga 22 persen lebih rendah dari anggaran, serta menurunkan biaya bunga sebesar 22 persen. Dengan begitu, profit meningkat signifikan,” ujar Ramadhan dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (10/10/2025).
1. IIF juga memperkuat kontribusi pendapatan dari divisi treasury

Selain dari efisiensi biaya, IIF juga memperkuat kontribusi pendapatan dari divisi treasury melalui penempatan dana di pasar uang dan efek jangka pendek yang dilakukan secara prudent dan selektif.
Langkah ini memastikan proyek-proyek yang dibiayai menghasilkan investment yield tinggi sesuai dengan risk appetite perusahaan.
2. Proyek infrastruktur harus beri dampak ke lingkungan

Sebagai pionir penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) berstandar internasional, IIF terus menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan.
Atas konsistensinya tersebut, perusahaan berhasil meraih penghargaan Most Trusted Partner in Infrastructure Finance Award.
“Keberhasilan proyek infrastruktur bukan hanya diukur dari sisi pembangunan fisik, tetapi juga dari dampak terhadap lingkungan dan sosial. Setiap proyek yang kami biayai wajib memperhatikan konservasi hayati, perlindungan masyarakat sekitar, pemenuhan hak tenaga kerja, serta mitigasi perubahan iklim,” tutur Ramadhan.
3. Terapkan standar ESG internasional di setiap pembiayaan proyek.

Dukungan dari pemegang saham, termasuk Asian Development Bank (ADB), turut memperkuat penerapan standar ESG internasional di setiap pembiayaan proyek. Ramadhan menegaskan, pembangunan infrastruktur berkelanjutan saat ini terbukti memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Pendekatan ini tidak membuat pembangunan infrastruktur menjadi lambat, justru memberikan nilai tambah bagi perekonomian dan lingkungan Indonesia,” jelasnya.