Pendidikan Vokasi Jadi Jurus Pupuk Kaltim Tingkatkan Kualitas SDM

- Pupuk Kaltim fokus pada peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai program pendidikan dan vokasi.
- Program vokasi dimulai sejak 2022 dengan tujuan mempersiapkan SDM andal dan terampil sesuai kebutuhan industri.
- Pupuk Kaltim diganjar penghargaan Industri yang Berperan dalam Pembangunan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi dari Kementerian Perindustrian.
Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menjadikan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu fokus dan komitmen sejalan dengan pelaksanaan bisnisnya.
Hal itu diwujudkan melalui berbagai program pendidikan bagi masyarakat seperti beasiswa maupun kesempatan belajar di lingkungan perusahaan, hingga program vokasi untuk mendorong kapasitas generasi yang andal dan berdaya saing.
Khusus program vokasi, Pupuk Kaltim telah memulainya sejak 2022 dengan menggandeng Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Tujuan program tersebut adalah mempersiapkan SDM andal dan terampil sesuai kebutuhan industri saat ini.
Program tersebut bekerja sama juga dengan Politeknik ATI Makassar melalui beasiswa setara Diploma 1 yang fokusnya adalah pengembangan kompetensi generasi muda di kawasan timur Indonesia. Lewat program itu, Pupuk Kaltim berharap puluhan peserta yang ikut dari Kaltim, Papua, Papua Barat, Ternate, dan NTT bisa memiliki keterampilan dan kompetensi untuk bersaing di pasar kerja.
"Periode pertama ada 49 peserta program beasiswa pendidikan vokasi industri, yang difasilitasi Pupuk Kaltim pada program studi Teknik Kelistrikan dan Teknik Pengelasan. Seluruhnya ditempa dan disiapkan menjadi generasi yang andal dan produktif di bidangnya," ucap Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, dikutip Selasa (15/10/2024).
1. Program vokasi dukung transformasi bisnis Pupuk Kaltim

Soesilo menambahkan, pendidikan vokasi juga jadi strategi Pupuk Kaltim mendukung transformasi bisnis perusahaan dalam menghadapi era Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity (VUCA) yang diimplementasikan melalui pengembangan kapasitas masyarakat agar siap masuk dunia kerja.
Program ini dilaksanakan dengan komposisi materi link and match, terdiri dari bekal teori hingga praktik dunia industri di Pupuk Kaltim.
Melalui program ini, putra dan putri di kawasan timur Indonesia dapat memiliki kesempatan lebih luas untuk terjun langsung meningkatkan kapasitas sesuai kebutuhan industri sehingga ke depannya mampu meningkatkan daya saing dengan bekal yang didapat selama pendidikan.
Para peserta pun memperoleh ijazah setara Diploma 1 serta sertifikat profesi dari BNSP, setelah dinyatakan kompeten berdasarkan hasil uji kompetensi jelang kelulusan.
"Selain itu para peserta juga mendapatkan Sertifikat Praktik Kerja Industri (Prakerin) dari Pupuk Kaltim sebagai bentuk pengakuan telah mengikuti pendidikan selama waktu yang ditentukan," kata Soesilo.
2. Program beasiswa pendidikan vokasi Pupuk Kaltim 2023

Teranyar, Pupuk Kaltim pun kembali membuka beasiswa pendidikan vokasi industri pada 2023 silam untuk jenjang setara Diploma 1 dan Diploma 3 dengan total 60 peserta.
Untuk Diploma 1, Pupuk Kaltim kembali bekerjasama dengan Politeknik ATI Makassar pada program studi Teknik Pengelasan. Sementara jenjang Diploma 3, Pupuk Kaltim bekerjasama dengan Politeknik Industri Petrokimia Banten pada program studi Teknik Proses Industri Petrokimia.
"Pada pertengahan 2023, sebanyak 30 peserta jenjang setara Diploma 1 pun telah lulus dan mulai memasuki dunia kerja dengan bekal yang dimiliki. Sementara jenjang Diploma 3 ditarget lulus pada 2026 mendatang," kata Soesilo.
Pupuk Kaltim, sambung Soesilo, akan terus mendukung penguatan pendidikan vokasi di Indonesia melalui pengembangan kapasitas keilmuan dengan memberikan kesempatan belajar langsung di tataran profesional. Hal ini sejalan dengan semangat Pupuk Kaltim untuk berperan sebagai agen pembangunan, terutama mendorong peningkatan daya saing masyarakat agar siap masuk dunia kerja.
Adapun pendidikan vokasi disesuaikan dengan kebutuhan industri melalui 40 persen teori dan 60 persen praktik. Hal itu dilakukan agar peluang peserta terserap di pasar kerja pun lebih terbuka seiring kemampuan yang dibekali selama masa studi. Selain itu, budaya kerja positif pun ditanamkan bagi peserta, mengingat soft skill maupun sikap dan etos kerja merupakan hal penting yang wajib dimiliki dalam dunia kerja profesional.
3. Program pengembangan SDM Pupuk Kaltim dapat penghargaan dari Kemenperin

Atas program pengembangan SDM tersebut, Pupuk Kaltim pun diganjar penghargaan kategori Industri yang Berperan dalam Pembangunan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi dari Kementerian Perindustrian, dalam ajang Industrial Education and Training Expo (IDUTEX) 2024.
"Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Pupuk Kaltim untuk terus berperan dalam penguatan pendidikan vokasi di Indonesia. Apalagi di era yang kian kompetitif, sumber daya manusia adaptif dan terampil sangat dibutuhkan, utamanya penguasaan soft skills yang didukung kompetensi mumpuni pada spesifikasi bidang tertentu," tutur Soesilo.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita kemudian mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim terhadap penguatan pendidikan vokasi di Indonesia yang sejauh ini telah direalisasikan melalui sinergi bersama BPSDMI Kemenperin.
Menurut dia, Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan SDM karena memiliki populasi terbesar keempat di dunia dan terbesar di ASEAN dengan persentase usia muda mencapai 67,5 persen dari total penduduk 281,6 juta jiwa.
Oleh sebab itu, penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan di lingkungan Kemenperin sepenuhnya berjalan selaras dan terkoordinasi dengan dunia industri. Mulai dari perencanaan kurikulum, pelaksanaan pendidikan, pelatihan hingga penempatan kerja dari para lulusan.
"Maka melalui IDUTEX 2024, seluruh pemangku kepentingan dapat mengetahui lebih dalam bagaimana pendidikan dan pelatihan vokasi berperan signifikan terhadap pengembangan industri, melalui penyediaan tenaga kerja yang kompeten dan inovatif," kata Agus.