Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perang Dagang AS-China Memanas, IHSG Sulit Menguat Lagi?

Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • Perang dagang AS-China masih mempengaruhi bursa global. 
  • Peluang terkoreksi IHSG meski menguat 4,79 persen. 
  • Aktivitas investor asing belum terasa dalam pergerakan IHSG. 

Jakarta, IDN Times - Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China masih membayangi bursa global. Ancang-ancang Presiden AS, Donald Trump yang mau memberikan tarif impor barang China 145 persen menyebabkan bursa AS masih terseok-seok.

Kondisi ini menurut Founder Stocknow.id, Hendra Wardana akan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sulit melambung. Bahkan, masih ada peluang terkoreksi meski terbatas.

“IHSG telah membuka ruang teknikal untuk penguatan lanjutan. Tetapi dengan arus dana asing yang masih fluktuatif dan tensi geopolitik yang belum usai, pendekatan yang bijak tetap diperlukan,” kata Hendra saat dihubungi IDN Times, Jumat (11/4/2025).

Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (10/4), IHSG menguat 286,04 poin atau 4,79 persen ke 6.254,02.

1. Investor asing masih ragu

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Hendra mengatakan, investor asing masih melakukan aksi jual bersih kemarin, dengan nilai Rp632 miliar. Hal ini menurutnya menunjukkan sentimen negatif investor asing untuk masuk ke Indonesia masih tinggi.

“Investor asing justru membukukan net sell sebesar Rp632 miliar pada hari yang sama, menunjukkan bahwa penguatan IHSG belum sepenuhnya didukung oleh arus modal asing,” tutur Hendra.

Senada, Pengamat Pasar Modal Panin Sekuritas, Reydi Octa juga melihat partisipasi investor asing belum terasa dalam pergerakan IHSG yang menguat kemarin.

“Karena penundaan diberlakukannya Tarif Trump belum memberikan trigger signal beli untuk investor asing,” ucap Reydi kepada IDN Times.

Menurut Reydi, minimnya partisipasi modal asing itu akan memberatkan penguatan IHSG hari ini.

“Sehingga belum terkonfirmasi untuk memprediksikan penguatan IHSG akan cukup kuat hari ini, karena tetap penggerak IHSG terbesar adalah partisipasi arus dana asing masuk ke bursa,” tutur dia.

2. Prediksi pergerakan IHSG hari ini

Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

MNC Sekuritas melihat IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya dengan target terdekat berada di 6,376-6,510. Namun, pada skenario hitam (worst case) diperkirakan masih terdapat potensi koreksi ke 5.633-5.770. Dengan demikian, potensi support IHSG di level 5.825 dan 5.742, sementara potensi resistance di level 6.405 dan 6.510.

Adapun BNI Sekuritas memprediksi IHSG melemah kembali, dengan potensi support di level 6.150-6.200, dan resistance 6.300-6.400.

3. Saham-saham yang direkomendasikan

Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Berikut daftar saham yang direkomendasikan sejumlah analis dan sekuritas:

Stocknow.id

  1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
  2. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
  3. PT Indika Energy Tbk (INDY).

MNC Sekuritas

  1. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
  2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  3. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
  4. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). 

BNI Sekuritas

  1. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
  2. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
  3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
  4. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
  5. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET)
  6. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us