Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Aset dan Inventaris: Ada 3 Nih, Yuk Pahami!

ilustrasi aset (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi aset (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Aset dan inventaris adalah aspek yang penting dalam dunia akuntansi dan manajemen bisnis. Meski terkesan sama, keduanya memiliki karakteristik dan implikasi yang berbeda.

Nah, penting untuk bisa membedakan keduanya, karena dapat membuat proses pengambilan keuangan dan manajemen keuangan lebih efektif. Berikut perbedaan aset dan inventaris.

1. Sifat dan tujuan

Ilustrasi Pengusaha/Wirausahawan (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Pengusaha/Wirausahawan (IDN Times/Aditya Pratama)

Aset mencakup semua sumber daya yang dimiliki oleh pebisnis, lembaga, entitas, atau perusahaan yang memiliki nilai ekonomi, dan menghasilkan manfaat di masa depan. Misalnya uang tunai, peralatan bekerja, properti (gedung, ruko, dan sebagainya), instrumen investasi yang dimiliki, serta aset-aset tak berwujud seperti hak paten, merek dagang, dan juga goodwill.

Tujuan utama aset adalah memberikan kontribusi pada nilai jangka panjang dan keberlanjutan perusahaan.

Adapun inventaris mengacu pada barang-barang yang dipegang oleh perusahaan untuk dijual kepada pelanggan dalam jalur bisnis yang biasa. Bentuknya bisa bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

Tidak seperti aset, yang bisa mencakup berbagai sumber daya, inventaris secara khusus mewakili barang yang ditujukan untuk dijual dan dikonversi menjadi pendapatan dalam jangka pendek.

Contoh, pengusaha A memiliki lima stok meja yang akan dijual, itu termasuk dalam inventaris. Namun, saat lima meja itu terjual, maka inventaris meja yang dimiliki perusahaan nol, alias tak ada lagi jika tidak ditambah stoknya.

2. Penilaian dan pengukuran

Ilustrasi Pebisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Pebisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Penilaian aset melibatkan penilaian nilai pasar yang adil, biaya historis, atau nilai saat ini, tergantung pada standar akuntansi, dan sifat aset. Aset biasanya dilaporkan di neraca atau laporan keuangan.

Sementara itu, inventaris dinilai dengan metode FIFO (First-In, First-Out), LIFO (Last-In, First-Out), dan biaya rata-rata tertimbang. Pilihan metode dapat berdampak signifikan pada laporan keuangan dan kewajiban pajak.

Tidak seperti aset, inventaris dilaporkan di neraca keuangan pada nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai pasar, yang memastikan pelaporan nilai yang konservatif.

3. Strategi pengelolaan

ilustrasi pertumbuhan bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pertumbuhan bisnis (IDN Times/Aditya Pratama)

Aset dikelola dengan optimasi pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan jangka panjang. Hal itu  termasuk strategi seperti pelacakan aset, pemeliharaan, dan perencanaan penggantian untuk memastikan bahwa aset tetap produktif dan menghasilkan nilai selama siklus hidupnya.

Sedangkan, inventaris dikelola dengan mempertahankan tingkat persediaan yang optimal untuk memenuhi permintaan pelanggan, disertai upaya meminimalisir biaya penyimpanan dan kekurangan stok.

Strategi seperti persediaan just-in-time (JIT), proyeksi permintaan, dan analisis perputaran persediaan dapat membantu menyederhanakan operasi, mengurangi biaya penahanan, dan meningkatkan arus kas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us