Pertamina Salurkan Bantuan Gas Tabung untuk Korban Gempa Bengkulu

- PT Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyalurkan bantuan paket sembako dan perlengkapan kesehatan senilai Rp50 juta kepada warga terdampak gempa di Bengkulu.
- Bantuan tersebut mencakup beras, telur, minyak goreng, air mineral, obat-obatan, alat tensi, dan vitamin untuk mendukung kebutuhan kesehatan warga selama masa pemulihan.
- Pertamina juga memastikan penanganan berjalan efektif dan terus memantau kondisi lapangan serta berkoordinasi dengan BPBD dan pihak terkait untuk membantu percepatan pemulihan masyarakat.
Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyalurkan paket bantuan untuk para korban bencana gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo yang mengguncang Provinsi Bengkulu pada Jumat (23/5/2025) pukul 02.52 WIB.
Sebagai informasi, guncangan gempa menyebabkan kerusakan signifikan, dengan total 314 rumah terdampak yang tersebar di tujuh kecamatan di Kota Bengkulu.
1. Bantuan gas tabung hingga sembako senilai Rp50 juta

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan, penyaluran bantuan dilakukan melalui Fuel Terminal (FT) Pulau Baai.
Adapun penyerahan bantuan dilakukan secara langsung oleh FT Manager Pulau Baai, Erik Imam Kasmianto, kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) BPBD Kota Bengkulu, Denny Martin, pada Selasa (27/5/2025).
“Bantuan tersebut berupa bantuan sosial berupa paket sembako dan perlengkapan kesehatan senilai Rp50 juta kepada warga terdampak,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (28/5/2025).
Ia menambahkan, dalam bantuan tersebut mencakup Bright Gas 5,5 kg sebanyak 3 tabung dan Bright Gas 12 Kg 3 tabung, beras 250 kg, telur 100 krat, tepung 50 bungkus, minyak goreng 30 liter, air mineral 20 dus, kopi dan teh 50 dus, gula pasir 40 kg, serta sarden 30 kaleng. Selain itu, Pertamina juga menyediakan 100 box obat-obatan, termasuk alat tensi dan vitamin, guna menunjang kebutuhan kesehatan warga terdampak selama masa pemulihan.
2. Komitmen BUMN tanggap bencana

Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan respons tanggap bencana merupakan bagian dari komitmen sosial perusahaan, khususnya dalam kondisi darurat.
“Sebagai bagian dari perusahaan yang beroperasi di Bengkulu, kami merasa memiliki tanggung jawab moral untuk turut serta membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami, dan diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak selama masa pemulihan,” ungkap Tjahyo. .
3. Bantuan bencana bagian dari prinsip ESG

Selain menyalurkan bantuan, kata Tjahyo Pertamina terus memantau kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan BPBD serta pihak terkait untuk memastikan penanganan berjalan efektif dan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.
Pertamina memahami bahwa dukungan nyata di masa krisis merupakan bagian penting dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, terutama dalam memastikan keberlangsungan layanan energi dan membantu percepatan pemulihan.
“Inisiatif ini juga merupakan wujud komitmen Pertamina dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), khususnya pada aspek sosial dan lingkungan. Pertamina akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya agar bantuan yang diberikan tidak hanya tepat sasaran, tetapi juga berkelanjutan dalam mendukung ketahanan masyarakat pascabencana,” ujar dia.