Perusahaan Migas Terbesar Inggris, Harbour Energy Akan PHK 100 Pekerja

- PHK diakibatkan rendahnya produksi dan investasi migas di Inggris.
- Pemerintah Inggris akan dukung pekerja yang terdampak PHK.
- Harbour Energy temukan gas lepas pantai di pesisir Norwegia.
Jakarta, IDN Times - Perusahaan minyak dan gas (migas) terbesar Inggris, Harbour Energy berencana memecat sekitar 100 pekerja khusus lepas pantai. Langkah ini dilakukan agar perusahaan yang berbasis di Aberdeen itu tetap kompetitif.
Pada Mei, Harbour Energy sudah mengungkapkan rencana untuk memangkas 250 pekerja di Aberdeen hingga 2050. Perusahaan migas itu menyebut, sedang berada di masa sulit dan rencana pemangkasan karyawan adalah keputusan yang berat.
1. PHK didorong rendahnya produksi dan investasi migas di Inggris

Direktur Harbour Energy Inggris, Scott Barr mengungkapkan bahwa perusahaannya sedang mengupayakan langkah agar mendongkrak daya saing. Dengan ini, diharapkan Harbour Energy dapat beradaptasi situasi buruk di sektor migas dan tantangan di masa depan.
“Sektor migas Inggris menghadapi tekanan dari rendahnya harga komoditas dan ketetapan pajak yang tidak kompetitif dan ditambah keputusan pemerintah untuk mempertahankan pajak profit energi dalam rancangan anggaran terbaru,” tuturnya, dikutip dari BBC.
Barr mengatakan reorganisasi dari divisi lepas pantai penting untuk menjaga komitmen keamanan dan standar regulasi. Ia memastikan semua pekerja terdampak akan mendapatkan dukungan dari perusahaan.
2. Pemerintah Inggris akan dukung pekerja yang terdampak PHK

Juru bicara pemerintah Inggris mengungkapkan keprihatinan kepada para pekerja. Ia memastikan bahwa semua pekerja yang terdampak dari keputusan komersial ini mendapat dukungan dari pemerintah.
“Pemerintah menetapkan rencana untuk membuat masa depan yang berkelanjutan di Laut Utara dan didukung oleh investasi untuk mengembangkan industri bersih, mendukung manajemen migas jangka panjang, dan membantu transisi pekerja di Laut Utara,” paparnya.
Menanggapi masalah ini, Ketua Kamar Dagang Aberdeen dan Grampian, Russell Borthwick mengaku sudah memperingatkan pemerintah Inggris. Ia menyebut, tingginya pajak di sektor energi akan berisiko pada pemecatan pekerja.
3. Harbour Energy temukan gas lepas pantai di pesisir Norwegia

Pada saat yang sama, Harbour Energy mengaku berhasil menemukan gas dan kondensat di pesisir Gjoa, Norwegia. Sumur minyak Camilla itu diperkirakan akan didirikan di dekat ladang minyak Vega.
Dilansir Upstream Online, dengan penemuan gas baru ini diperkirakan volumenya setara dengan 2,2 juta hingga 4,7 juta barrel minyak. Sementara itu, Camilla Nord menjadi satu-satunya sumur bor milik Harbour yang dioperasikan pada 2025, meski sudah melakukan eksplorasi lainnya di Snorre.

















