5 Plus Minus Jualan di Marketplace vs Website Pribadi, Cuan Mana?

- Akses ke audiens besar vs bangun dari nol
- Marketplace sudah punya jutaan pengguna aktif yang siap belanja.
- Website pribadi butuh usaha ekstra untuk datangkan traffic.
- Infrastruktur siap pakai vs kendali penuh
- Di marketplace, semua sistem pembayaran, logistik, sampai layanan pelanggan sudah disiapkan.
- Punya website sendiri, semua hal itu jadi tanggung jawab kamu.
- Biaya platform vs margin lebih tinggi
- Marketplace biasanya ambil komisi dari setiap penjualan.
- Sementara di website pribadi, semua
Memutuskan mau jualan di marketplace atau lewat website pribadi bukan hal sepele. Dua-duanya punya peluang cuan yang gede, tapi juga ada tantangan masing-masing.
Di marketplace seperti Shopee, TikTok Shop, Lazada, atau Zalora, kamu bisa langsung ketemu jutaan calon pembeli tanpa repot promosi dari nol. Sementara kalau pilih bikin website sendiri lewat platform seperti Shopify, WooCommerce, atau Magento, kamu punya kendali penuh atas branding dan pengalaman belanja pelanggan.
Bedanya, jualan di marketplace itu ibarat buka toko di mal yang rame banget, sedangkan punya website pribadi itu kayak punya toko eksklusif yang semua aturannya ada di tangan kamu. Supaya gak bingung milih, yuk kita kupas plus minusnya satu per satu.
1. Akses ke audiens besar vs bangun dari nol

Marketplace sudah punya jutaan pengguna aktif yang siap belanja. Artinya, kamu bisa langsung dapat exposure tanpa keluar biaya marketing besar.
Di sisi lain, website pribadi butuh usaha ekstra untuk datangkan traffic. Kamu harus invest di SEO, iklan, atau promosi media sosial supaya orang tahu toko online kamu ada.
2. Infrastruktur siap pakai vs kendali penuh

Di marketplace, semua sistem pembayaran, logistik, sampai layanan pelanggan sudah disiapkan. Kamu tinggal fokus jualan.
Kalau punya website sendiri, semua hal itu jadi tanggung jawab kamu. Kelebihannya, kamu bisa kustomisasi fitur, desain, dan alur belanja sesuai identitas brand. Kekurangannya, perlu modal, waktu, dan skill teknis lebih banyak.
3. Biaya platform vs margin lebih tinggi

Marketplace biasanya ambil komisi dari setiap penjualan, plus ada biaya admin atau iklan kalau mau produk lebih terlihat. Ini tentunya bisa mengurangi margin keuntungan.
Sementara di website pribadi, semua profit murni jadi milik kamu. Tapi jangan lupa, biaya awal bikin dan maintain website bisa lumayan besar, apalagi kalau butuh jasa developer atau desainer profesional.
4. Persaingan ketat vs bangun kredibilitas

Di marketplace, kamu bersaing langsung dengan ratusan bahkan ribuan penjual yang jual produk serupa. Ini bikin perang harga sering terjadi.
Website pribadi memang bebas dari persaingan di halaman yang sama, tapi butuh waktu membangun kepercayaan pembeli. Orang cenderung lebih percaya belanja di platform yang sudah terkenal.
5. Data pelanggan terbatas vs hubungan langsung

Marketplace biasanya membatasi akses ke data pembeli demi keamanan dan privasi. Artinya, kamu susah membangun komunikasi jangka panjang atau remarketing. Website pribadi memungkinkanmu mengumpulkan data pelanggan (secara legal) untuk bikin strategi promosi yang lebih personal, seperti email marketing atau program loyalitas.
Gak ada pilihan yang benar-benar sempurna. Kalau kamu mau start cepat dengan risiko rendah, marketplace bisa jadi pilihan awal yang tepat.
Tapi kalau pengin kendali penuh atas brand dan profit, website pribadi layak dipertimbangkan. Banyak bisnis sukses bahkan pakai strategi hybrid: mulai dari marketplace untuk bangun pelanggan, lalu kembangkan website sendiri untuk menjaga hubungan jangka panjang dan meningkatkan margin.