Prabowo Kritik BUMN, Stafsus Erick Akui Ada yang Perlu Dibenahi

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri BUMN, Erick Thohir merespons kritik calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto terkait kebiasaan BUMN karya dalam mengerjakan proyek.
Menurut Arya, pemerintah saat ini memang sedang memperbaiki kinerja BUMN karya. Menurutnya kritik yang dilontarkan Prabowo tidak salah.
“Kan memang, memang kita lagi benahi karya-karyanya. Ya enggak apa-apa, memang kita benahi kok. Kalau tidak efisien ya kita benahi,” kata Arya usai menghadiri Perayaan Natal Kementerian BUMN di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (15/1/2024).
1. Stafsus Erick pastikan ada BUMN yang utamakan efisiensi dalam pengerjaan proyek

Lebih lanjut, Arya mengatakan ada BUMN-BUMN karya yang mengedepankan efisiensi dalam pengerjaan proyek. Dia mencontohkan ada BUMN yang memenangkan lelang proyek di Filipina.
Adapun BUMN karya yang memenangkan proyek di Filipina ialah PT PP (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) untuk proyek rel kereta api (North-South Commuter Railway Project) senilai Rp8,5 triliun.
“Kan ada yang efisien juga. Terbukti mereka ada yang menang tender di Filipina. Menang tender mereka,” ujar Arya.
2. Prabowo cerita dipatok harga tinggi saat menawarkan proyek ke BUMN

Adapun kritik Prabowo terhadap BUMN dilontarkan dalam acara Dialog Capres bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Jumat, (12/1/2024) lalu. Prabowo mengatakan dirinya pernah menawarkan BUMN untuk mengerjakan proyek kampus, rumah sakit (RS), dan sekolah unggulan. Namun, BUMN karya itu mematok harga yang sangat tinggi.
"Ini kok mahal banget? Si swasta harganya sekian persen labih murah, waktu (pengerjaannya) lebih cepat, dan swasta itu kan mau kalau kita kejar-kejar dikit," tutur Prabowo.
Menurut Prabowo, terkadang BUMN mematok harga tinggi karena pimpinan BUMN tersebut sewenang-wenang.
"Kadang-kadang BUMN ya, maaf saja, kadang-kadang si pimpinan BUMN mungkin keenakan dia dipasang di situ karena ada backing, ada sponsornya ya kan. Kita sudah lama jadi boleh kan aku bicara apa adanya?" ucap Prabowo.
3. Prabowo pilih kasih proyek ke swasta

Dikarenakan mendapat harga yang mahal, Prabowo pun beralih ke swasta. Dia juga mengatakan, jika memberikan proyek ke BUMN, pengerjaannya lebih lama.
“Saya mau kasih ke BUMN, hanya gimana waktunya lebih lama, harganya tinggi, aku kasih ke swasta. Aku tunjuk swasta, jadi itu barang. Rumah sakit, rumah sakit militer saya kira yang terbesar di Asia Tenggara. 1.000 tempat tidur, 136 ICU, 26 lantai, yang laksanakan adalah swasta,” kata Prabowo.