Prabowo Pede Setop Impor Pertalite-Pertamax dalam 4 Tahun

- Impor BBM bisa dialihkan untuk daerah, potensi penghematan Rp250 triliun per tahun.
- Sawit hingga singkong disiapkan untuk energi, tujuan swasembada pangan dan energi dalam lima tahun.
- Pemerintah mulai jalankan bertahap, target pengurangan impor BBM dalam beberapa tahun.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia tidak lagi mengimpor bensin dari luar negeri dalam empat tahun ke depan. Sementara itu, pemerintah menargetkan penghentian impor solar mulai tahun depan.
Hal itu disampaikan Prabowo saat memberi pengarahan kepada Kepala Daerah se-Papua dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, Istana Negara, Selasa (16/12/2025).
"Kita harapkan dalam 4 tahun kita juga bisa tidak impor bensin dari luar," kata Prabowo.
Sebagai informasi, produk bensin di Indonesia sendiri meliputi Pertalite, Pertamax, Pertamax Green, dan Pertamax Turbo yang dijual oleh PT Pertamina (Persero).
1. Anggaran impor BBM bisa dialihkan untuk daerah

Prabowo menyampaikan nilai impor BBM dan LPG Indonesia saat ini mencapai sekitar Rp520 triliun per tahun. Menurut dia, pemangkasan separuh dari nilai impor tersebut berpotensi menghemat sekitar Rp250 triliun.
"Apalagi kita bisa potong Rp500 triliun, Rp500 triliun itu berarti tiap kabupaten bisa punya kemungkinan Rp1 triliun," ujarnya.
2. Sawit hingga singkong disiapkan untuk energi

Prabowo juga menyampaikan rencana pengembangan sumber energi berbasis tanaman, termasuk kelapa sawit di Papua untuk produksi bahan bakar minyak (BBM) nabati.
Selain itu, tebu dan singkong disiapkan sebagai bahan baku etanol. Langkah tersebut ditujukan untuk mendorong swasembada pangan dan energi, dengan target seluruh daerah mampu mandiri dalam lima tahun.
"Dengan demikian kita akan menghemat ratusan triliun untuk subsidi, ratusan triliun untuk impor BBM dari luar negeri. Tahun ini, tiap tahun kita mengeluarkan ratusan triliun untuk impor BBM," tutur Prabowo.
3. Pemerintah mulai jalankan bertahap

Prabowo menegaskan agenda swasembada energi tidak dapat dilakukan secara instan. Namun, pemerintah telah memulai langkah awal dan menyiapkan perencanaan agar target pengurangan impor BBM dapat dicapai dalam beberapa tahun.
"Ini bisa kita lakukan. Potensinya ada, rencananya ada, dan kita akan buktikan. Kita akan buktikan bahwa kita menuju ke situ. Tidak bisa seketika, tapi kita sudah mulai ke arah situ," katanya.











.jpg)




