Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PT PP Kaji Divestasi dan Pembubaran 63 Anak Usaha dan Afiliasi

Konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP (Persero) Tbk (PTPP) untuk tahun buku 2024, Rabu (30/4/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah mengkaji rencana divestasi sejumlah proyek, hingga likuidasi (pembubaran) terhadap 63 anak usaha dan perusahaan afiliasi. Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad mengatakan wacana likuidasi akan dilakukan pada perusahaan yang sulit untuk dikembangkan dan tidak termasuk dalam bisnis inti (core business) PTPP.

“Kalau clue-nya yang sulit untuk dikembangkan lagi ya harus kita lepas. Dan yang jelas di luar core kita. Karena kan kita punya core bisnis yang sudah jelas dari Kementerian BUMN,” kata Novel dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di kantor PTPP, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

1. Buat kurangi utang perusahaan

Hingga akhir 2024, tercatat liabilitas perusahaan sebesar Rp41,33 triliun, turun 0,11 persen secara year on year (yoy). Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa Negara mengatakan, divestasi dilakukan untuk mengurangi beban utang perusahaan.

“Apa-apa bisnis kita yang tidak inline, tidak mendukung core itu akan kita divest. Tujuannya adalah satu mendapatkan profit, yang kedua untuk proceed dari divestasi itu untuk menurunkan beban debt kita,” ucap I Gede Upeksa.

Dia mengatakan, tahun ini PTPP akan meraup dana Rp3 triliun dari divestasi dua anak usahanya yang bergerak di sektor infrastruktur air dan kereta api.

“Bulan Juni kita harapkan bisa proceed dua anak usaha, satu di infrastruktur air, yang kedua di infrastruktur kereta api. Nah ini kita merencanakan total proceed-nya kurang lebih di Rp3 triliun,” tutur I Gede Upeksa.

Dia mengatakan, ada dua perusahaan yang berminat untuk membeli dua perusahaan yang akan didivestasi, yang berasal dari Indonesia dan luar negeri.

“Itu yang lagi berproses due diligence saat ini. Jadi kita harapkan di Mei mereka akan bisa menawarkan dan akan kita proses CSPA-nya (condition sales and purchase agreement),” ucap I Gede Upeksa.

2. PTPP mau jual saham di proyek Tol Semarang-Demak

Menko Infrastruktur AHY dan Menteri PU Doddy Hanggodo meninjau pelaksanaan pembangunan Tol Semarang-Demak seksi 1. (IDN Times/Dok Humas Kemenko Infra)

Selain itu, PTPP akan melepas saham di proyek Jalan Tol Semarang-Demak yang digarapnya. Dari 75 persen saham yang dimiliki, PTPP berencana hanya menyisakan kepemilikan sebesar 30 persen.

“Sehingga 40 persen lebih akan kita lepas, nah itu sudah merubah kita menjadi minority,” tutur I Gede Upeksa.

Dia mengatakan, pelepasan saham di proyek Jalan Tol Semarang-Demak akan dilakukan dengan mekanisme right issue, yang targetnya dilakukan pada 2027, setelah Jalan Tol tersebut beroperasi.

“Akan kita divestasi untuk bisa menghasilkan laba yang lebih baik totalnya itu nanti di 2027. Nah, saat ini untuk mengurangi beban kita lakukan right issue,” ujar I Gede Upeksa.

3. PTPP bidik proyek sekolah rakyat hingga rumah subsidi

Pixabay.com

Kembali ke Novel, PTPP sendiri melihat fokus pemerintah saat ini pada proyek infrastruktur jauh berbeda dengan pemerintahan Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi).

“Kontrak baru dan upaya diversifikasi proyek baru, karena saat ini seperti tadi  juga disampaikan proyek infrastruktur yang sangat berbeda juga dengan kondisi sebelumnya,” ujar Novel.

Untuk menjaga kinerja perusahaan, PTPP berupaya untuk berpartisipasi pada proyek-proyek yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini, baik yang berkaitan dengan sekolah rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), dan sekolah rakyat.

“Jadi ini yang saat ini cukup besar, dan itu menjadi salah satu juga perhatian kita untuk tetap ikut di dalam proyek tersebut,” ujar Novel.

Selain itu, PTPP juga membidik proyek-proyek infrastruktur pertambangan demi menambah nilai kontrak baru.

“Saya sampaikan adalah area infrastruktur, konstruksi infrastrukturnya. Sehingga kita tidak masuk di bisnis tambangnya, karena bisnis tambang ini core-nya beda, bukan di kita. Inilah yang punya potensi ke depan cukup besar, yang menjadi sasaran kita ke depan,” tutur Novel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us