Kisah Marcell Tee, Sasar Bisnis Aplikasi Wibu Lewat HaluApp

Marcell Tee ingin banyak orang punya income tambahan

Jakarta, IDN Times - HaluApp telah menjadi salah satu platform digital berbasis website dan aplikasi yang cukup ternama di Indonesia. Kehadiran HaluApp tidak lepas dari salah satu founder-nya yang bernama Marcell Tee.

Pendirian HaluApp dilakukan Marcell bukannya tanpa alasan. Pria kelahiran Semarang yang besar di Surabaya itu memang dididik oleh orang tuanya untuk menjadi seorang entrepreneur.

Maklum, Marcell tumbuh di keluarga pengusaha dan hal itu membuat dia memiliki naluri berbisnis sejak kecil. Namun, itu bukan jadi alasan utama dia menjadi seorang entrepreneur dan kemudian mendirikan HaluApp.

"Saya punya mimpi besar. Saya berani bermimpi besar dan akan selalu berusaha keras menjadikan mimpi itu menjadi kenyataan di hidup saya," kata Marcell dalam keterangan resminya, dikutip Senin (27/11/2023).

1. Aplikasi wibu punya peluang besar di Indonesia

Kisah Marcell Tee, Sasar Bisnis Aplikasi Wibu Lewat HaluAppIlustrasi HaluApp (Dok.Istimewa)

Mimpi besar itu kemudian mengantarkan Marcell ke bisnis aplikasi wibu yang tergolong masih sangat segmented dan langka, terutama di Indonesia. Sebagai informasi, wibu merupakan istilah yang disematkan bagi para pecinta anime Jepang.

Setelah menganalisa peluang besarnya, Marcell berani meninggalkan bisnis pertama yang sudah dirintisnya sejak masih kuliah di sektor ekspor impor.

"Saya ingin menjadi game changer di market ACG (anime, comic and games) yang besar. Saya melihat peluangnya sangat luar biasa di Indonesia," ujar Marcell.

Baca Juga: Kisah Bisnis Hypernet Technologies, dari Warnet hingga Diakuisisi XL

2. Kelahiran HaluApp

Kisah Marcell Tee, Sasar Bisnis Aplikasi Wibu Lewat HaluAppIDN Times/Istimewa

Itu yang kemudian menjadi dasar bagi Marcell membuat HaluApp. Menurut analisis Marcell, bisnis HaluApp sangat menjanjikan karena perkembangan pasar ACG di Indonesia yang sangat besar, terutama ketika pandemik COVID-19 melanda.

Marcell menambahkan, pertumbuhan pasar ACG ini didukung oleh beberapa faktor. Pertama, peningkatan aksesibilitas konten melalui platform digital.

Kemudian yang kedua, peran media sosial dalam memperluas kesadaran terhadap produk ACG. Ketiga, pengembangan karya-karya lokal.

Lalu yang keempat peningkatan jumlah acara dari setiap tahunnya. Kelima, perkembangan industri game lokal dan keenam semakin banyaknya toko yang menjual produk ACG.

"Menurut saya, yang paling penting lagi adalah meningkatnya partisipasi masyarakat Indonesia dalam konsumsi konten ACG," kata Marcell.

3. Niat lain Marcell mendirikan HaluApp

Kisah Marcell Tee, Sasar Bisnis Aplikasi Wibu Lewat HaluAppIlustrasi HaluApp dan Wibu (Dok.Istimewa)

Bukan hanya karena peluang besar, Marcell juga punya niat lain di balik keputusannya mendirikan aplikasi wibu bernama HaluApp tersebut.

"Saya ingin membantu banyak orang untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dengan menghasilkan income tambahan atau bahkan penghasilan utama dari HaluApp," kata Marcell.

"Saya selalu berharap agar HaluApp bisa menjadi sebuah jawaban untuk market ACG di Indonesia dan semoga saya bisa memberikan impact yang baik untuk para kreator di Indonesia," sambungnya.

HaluApp yang berada di bawah naungan PT Wibu Sukses Bersama pun telah menjadi platform digital yang dirancang sebagai destinasi online para kreator dan artis agar semakin dekat dengan penggemarnya. Adapun kini HaluApp memiliki total nyaris 10 ribu pembuat konten independen dan mendekati 100 ribu userbase.

4. Penggunaan HaluApp

Kisah Marcell Tee, Sasar Bisnis Aplikasi Wibu Lewat HaluAppIlustrasi HaluApp (Instagram.com/halu.app)

Para kreator yang terdaftar dan bergabung di HaluApp secara instan akan menerima pesanan atau komisi komersil dari followers dan brands untuk berbagai kategori layanan, mulai dari karya ilustrasi dan foto hingga pembuatan branded video.

Menurut Marcell, HaluApp menjadi platform yang mempertemukan para kreator. Mulai dari fotografer, livestreamer, ilustrator, official brands, communities, gamer, music idols, cosplayer, graphic designer, V-tuber, dan lain-lain, dengan penggemar atau konsumennya.

Selain menjadikan HaluApp sebagai marketplace, Marcell juga ingin menjadikannya sebagai jembatan para kreator ACG di Indonesia dengan brand ternama, baik lokal maupun internasional.

Meski begitu, Marcell menyadari bahwa upayanya untuk meraih kesuksesan lewat HaluApp tidaklah selalu mulus.

"Dari bulan Januari sampai sekarang, banyak tantangan baru. Tapi tetap, semua berjalan dengan baik dan sesuai dengan business plan para founders," kata Marcell.

Baca Juga: 3 Stigma yang Melekat pada Wibu atau Pencinta Anime Jepang, Nolep!

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya