Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Riset Mekari: UMKM Pengguna Ragam Solusi Digital Tumbuh 1,5 Kali

COO Mekari, Anthony Kosasih di Mekari Conference 2022 (dok. Mekari)
COO Mekari, Anthony Kosasih di Mekari Conference 2022 (dok. Mekari)

Jakarta, IDN Times - Teknologi digital akan terus menjadi kunci pertumbuhan UMKM di tengah pemulihan Indonesia yang kini dibayangi oleh gejolak-gejolak ekonomi yang baru.

Riset SMB Pulse Index oleh Mekari, perusahaan software-as-a-service (SaaS) terdepan di Indonesia, menemukan tiga tren terkait peran teknologi dalam memperkuat resiliensi UMKM untuk menjaga pertumbuhan bisnis di tengah tantangan pandemik.

“Sebagai perusahaan SaaS, kami berkomitmen untuk memperkuat pertumbuhan bisnis segala ukuran, termasuk UMKM. Sebab itu, kami melakukan riset SMB Pulse Index untuk memperlihatkan bahwa transformasi digital menguatkan resiliensi UMKM dalam menghadapi gejolak pasar," kata kata COO Mekari Anthony Kosasih dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip, Selasa (23/8/2022).

1. Tiga tren terkait peran teknologi dalam memperkuat ketahanan UMKM

Ilustrasi pelaku UMKM. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Ilustrasi pelaku UMKM. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Anthony mengungkapkan hasil riset mengerucut pada tiga tren terkait adopsi solusi digital yang bisa dijadikan pedoman bagi industri ketika menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan pasar.

Tren pertama adalah UMKM yang sigap beradaptasi dengan solusi digital akan lebih lincah menangkap peluang pasar dan lebih cepat kembali ke titik pertumbuhan positif.

Kedua, UMKM dengan tingkat digitalisasi yang tinggi akan mengalami pertumbuhan bisnis yang lebih tajam.

"Terakhir, UMKM kini menggunakan solusi software-as-a-service (SaaS) sebagai platform untuk mengintegrasikan solusi-solusi lainnya dan membentuk ekosistem digital yang akan memuluskan operasional bisnis,” ungkap Anthony.

2. Sebanyak 73 persen UMKM pengguna solusi digital mencatat hasil positif selama 2021

Mekari Conference 2022 (dok. Mekari)
Mekari Conference 2022 (dok. Mekari)

Untuk tren pertama, riset SMB Pulse Index mencatat bahwa 73 persen dari UMKM pengguna solusi digital yang disurvei merekam pertumbuhan positif selama 2021, tahun di mana pandemik memuncak.

Khusus untuk UMKM di segmen business-to-consumer (B2C), pergeseran konsumen ke belanja omnichannel, atau online shopping, telah membantu UMKM yang terdigitalisasi untuk kembali ke titik pertumbuhan positif.

Perihal tren kedua, riset SMB Pulse Index memperlihatkan bahwa UMKM yang menggunakan berbagai solusi digital yang saling terhubung untuk membentuk suatu ekosistem digital mencatat bertumbuh 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan UMKM yang sebatas menggunakan satu solusi saja.

"Lebih dalam lagi, UMKM yang menggunakan bermacam-macam solusi digital, atau multi-tech adopter, di segmen B2B merekam pertumbuhan positif 1,54 kali lebih dibandingkan dengan mereka yang menggunakan satu macam solusi digital, atau single-tech adopter," jelas Anthony.

Di segmen serupa UMKM multi-tech adopter di segmen B2C juga merekam pertumbuhan positif 1,51 kali lebih dibandingkan dengan single-tech adopter di segmen sama.

“Penggunaan solusi digital yang tinggi tidak terlepas dari talenta digital. Bisnis mikro, kecil, dan menengah yang menyediakan akses ke solusi digital bagi lebih dari 5 karyawannya mencatat pertumbuhan positif antara 1,31 kali hingga 1,39 kali lebih dibandingkan dengan bisnis di segmen serupa yang memberikan akses ke solusi digital bagi sama dengan atau kurang dari 5 karyawannya,” tambah Anthony.

Untuk tren ketiga, UMKM kini memanfaatkan solusi digital berbasis awan yang agile dan scalable sebagai platform dimana solusi-solusi lainnya dapat berjalan.

Sebagai contoh, solusi SaaS untuk akuntansi sering dihubungkan dengan solusi digital untuk omnichannel commerce, pengelolaan pajak, teknologi financial seperti pembayaran, dan e-commerce agar menciptakan suatu ekosistem digital yang terpadu agar memperlancar operasional bisnis dari ujung ke ujung.

3. UMKM perlu memberi pelatihan teknologi bagi karyawan

Ilustrasi pelatihan kerja (ANTARA FOTO/Rahmad)
Ilustrasi pelatihan kerja (ANTARA FOTO/Rahmad)

Anthony menambahkan bahwa kedepannya UMKM perlu memberi pelatihan teknologi bagi karyawan dan mitra usaha, semakin mengintegrasikan teknologi dengan bantuan SaaS, dan mengadopsi teknologi finansial, atau fintech, untuk memperkuat bisnis.

“Resiliensi bisnis kian kritis mengingat bahwa ekonomi dan pasar akan terus berubah. UMKM yang resilien tidak saja baik bagi kelanjutan bisnis itu sendiri, namun juga laju penguatan ekonomi Indonesia yang bertumpu pada industri tersebut,” ujar Anthony.

Share
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us

Latest in Business

See More

Airlangga Ungkap Alasan QRIS Ditakuti Berbagai Negara

04 Nov 2025, 12:19 WIBBusiness