Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Dibuka Loyo ke Rp16.513,5 per Dolar AS

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Pergerakan rupiah di pasar spot melemah di awal perdagangan Rabu (7/5/2025), rupiah dibuka di level Rp16.513,5 per dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,39 persen atau 64,50 poin  dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 16.449 per dolar AS.

1. Mata uang di Asia kompak melemah

Pergerakan mata uang di Asia mengalami pelemahan pada pagi ini, dengan rincian:

  • Bath Thailand melemah 0,47 persen 
  • Ringgit Malaysia melemah 0,20 persen 
  • Yuan China melemah 0,11 persen 
  • Rupee India melemah 0,21 persen 
  • Won Korea melemah 1,37 persen 
  • Dolar Taiwan melemah 0,16 persen 
  • Dolar Singapura melemah 0,34 persen 
  • Dolar Hongkong melemah 0,01 persen 
  • Yen Jepang melemah 0,48 persen 

2. Rencana pertemuan AS-China beri sentimen positif ke pasar keuangan

Menurut analis pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, rencana pertemuan AS dan China untuk menegosiasikan tarif di Swiss memberikan sentimen positif ke pasar keuangan. Tapi sayangnya hal ini juga mendorong penguatan dolar AS yang sebelumnya terpuruk karena ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi AS yang melambat karena kebijakan tarif.

Selain itu, pergerakan nilai tukar terhadap dolar AS dinilai sedang berkonsolidasi menghadapi pengumuman hasil rapat kebijakan moneter AS dinihari nanti.

"Kenaikan tarif bisa memicu The Fed memberikan pandangan yang lebih ke arah pengetatan moneter dibandingkan pelonggaran, ini juga memicu penguatan dolar AS," tegasnya. 

3. Data pertumbuhan ekonomi kuartal I beri sentimen negatif ke rupiah

Selain sentimen eksternal, Ariston menyebut sentimen domestik yang masih membayangi pergerakan rupiah berkaitan dengan data pertumbuhan ekonomi kuartal I yang berada di level 4,87 persen secara year on year. 

"Data pertumbuhan ekonomi kuartal I masih menjadi sentimen negatif, apalagi ini mengonfirmasi proyeksi lembaga keuangan internasional yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak sampai 5 persen (yoy)," ucapnya. 

Dengan demikian, potensi pelemahan dolar AS ke arah Rp16.550 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp16.400 per dolar AS pada akhir perdagangan nanti. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us