Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp15.700,5 per Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat pada pembukaan perdagangan, Kamis (31/10/2024) pagi. Mata uang Garuda mengawali perdagangan di level Rp15.700,5 per dolar AS.
Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 4 poin atau 0,03 persen, dibandingkan penutupan Rabu, 30 Oktober 2024 di level Rp15.705 per dolar.
1. Mata uang bergerak fluktuatif
Rupiah menguat tidak sendiri, karena ada sejumlah negara di kawasan ASEAN juga bergerak fluktatif, di antaranya ringgit Malaysia menguat 0,01 persen. Peso Filipina melemah 0,05 persen. Yuan China melemah 0,11 persen.
Selanjutnya, Rupee India melemah 0,01 persen, Yen Jepang melemah 0,04 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.
2. Data ekonomi AS kuartal III menunjukkan pertumbuhan di bawah ekspektasi pasar
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, data ekonomi AS yang dirilis semalam menunjukkan hasil yang beragam atau mix. Di satu sisi data tenaga kerja versi ADP pada Oktober menunjukkan penambahan jumlah di atas proyeksi, yang artinya bagus.
"Tapi di sisi lain data PDB kuartal III AS menunjukkan pertumbuhan yang di bawah ekspektasi pasar dan terlihat komponen harganya juga menurun," jelasnya.
Dengan demikian, dua itu saling bertolak belakang, sehingga pasar masih menantikan data penting lainnya seperti data indikator inflasi AS nanti malam, dan data tenaga kerja AS versi pemerintah besok malam untuk mendapatkan petunjuk selanjutnya.
3. Rupiah diproyeksi melemah seharian
Ariston menyebut Bank Sentral AS kemungkinan akan mengambil kebijakan pemangkasan yang lebih kecil pada rapat berikutnya pada Desember, sehingga masih ada peluang dollar AS menguat terhadap nilai tukar lainnya, termasuk rupiah.
"Kemudian ditambah dengan sentimen lainnya seperti ketegangan Timur Tengah dan peluang kemenangan Trump. Hari ini potensi pelemahan rupiah ke arah Rp15.730 per dolar AS, dengan peluang support di sekitar Rp15.650 per dolar AS," ungkapnya.