Rupiah KO Lawan Dolar Pagi Ini Imbas Data Tenaga Kerja AS

- Penguatan dolar dipicu data ketenagakerjaan AS yang lebih tinggi dari ekspektasi.
- Pelemahan rupiah terbatas karena antisipasi perkembangan tarif AS-China.
- Proyeksi nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Senin (9/6/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp16.311 per dolar AS
Rupiah tercatat melemah 26 poin atau 0,16 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp16.285. Sepanjang sesi pagi, rupiah bergerak dalam rentang yang sempit, yakni di kisaran Rp16.311 per dolar AS.
1. Penguatan dolar dipicu data ketenagakerjaan
Pengamat pasar uang, Lukman Leong, menyampaikan penguatan dolar dipicu oleh rilis data ketenagakerjaan AS (non-farm payrolls/NFP) yang menunjukkan hasil lebih tinggi dari ekspektasi.
Lukman menjelaskan data ekonomi yang kuat tersebut mendorong reli dolar di pasar, sehingga menambah tekanan bagi rupiah.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound oleh data ekonomi lebih kuat," ujarnya.
2. Pelemahan rupiah diperkirakan masih akan terbatas
Meski berpotensi melemah, Lukman menilai tekanan terhadap rupiah masih akan terbatas. Dia mengatakan pelaku pasar saat ini sedang mencermati perkembangan negosiasi tarif antara AS dan China.
Ketidakpastian terkait arah kebijakan perdagangan kedua negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut menjadi faktor penahan pelemahan rupiah lebih lanjut.
"Pelemahan akan terbatas oleh antisipasi seputar perkembangan tarif terutama antara AS dan China," ujar Lukman.
3. Proyeksi pergerakan nilai tukar rupiah awal pekan
Dalam kondisi saat ini, Lukman memproyeksikan mata uang Garuda akan bergerak dalam kisaran Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS pada perdagangan awal pekan.