Rupiah Sentuh Rp15.900 per Dolar AS, Gubernur BI: Enggak Usah Kaget

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan kondisi rupiah terkini masih stabil di level Rp15.900 hingga Rp16.000 per dolar AS. Oleh karena itu ia mengingatkan semua pihak agar tak perlu kaget dan bingung.
“Gak usah kaget gak usah bingung, Rp15.990 per dolar AS alhamdulillah, yang penting stabil di sekitar Rp16.000 bahkan menuju ke Rp15.900 dan seterusnya,” ungkapnya dalam konferensi pers, Rabu (22/5/2024).
1. Sore ini rupiah ditutup pada level Rp15.995 per dolar AS

Ia mengakui jika laju rupiah dari hari ke hari memang naik turun, tapi dengan kecenderungannya stabil dan menguat.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot kembali ke bawah Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan hari ini. Rabu (22/5/2024) atau ditutup di level Rp15.995 per dolar AS.
Ini membuat rupiah menguat tipis 0,03 persen dibanding penutupan hari sebelum ya di Rp15.999 per dolar AS.
“Rupiah stabil dan akan cenderung menguat dengan tadi 4 faktor yang sudah kami sampaikan,” lanjutnya.
2. Langkah BI stabilkan rupiah

Dia menjelaskan, dalam stabilisasi nilai tukar rupiah ini dilakukan dengan empat cara, pertama pengelolaan aliran portofolio modal asing, yang notabene saat ini modal asing sudah masuk ke dalam negeri.
Kedua, masih menariknya imbal hasil yang ditawarkan sehingga investor pun masih tertarik dengan portofolio Indonesia.
"Ketiga, prospek ekonomi Indonesia terus membaik dan lebih bagus dari negara berkembang lainnya. Terakhir, komitmen BI menjada stabilitas nilai tukar rupiah," beber dia menegaskan.
3. Rupiah lebih baik dari Peso, Won hingga Bath
.jpg)
Lebih lanjut, Perry mengatakan bahwa hingga 21 Mei 2024 rupiah kembali menguat 1,66 persen point to point (ptp), setelah pada April 2024 melemah 2,49 persen ptp.
Perry menyampaikan, penguatan nilai tukar rupiah didorong dampak positif respons bauran kebijakan moneter Bank Indonesia pada April 2024.
"Dengan perkembangan ini, nilai tukar rupiah melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina, Won Korea, dan Baht Thailand masing-masing sebesar 4,91 persen, 5,52 persen, dan 5,99 persen," kata dia menjelakan.