Samsung, SK dan Hyundai Siap Rekrut Puluhan Ribu Pekerja Muda Korsel

- Samsung Group akan merekrut 60 ribu staf hingga 2030, fokus di sektor teknologi dan biopharma.
- SK Group rencanakan merekrut 8 ribu karyawan baru sepanjang 2025, sementara Hyundai Motor Group menargetkan menambah 7.200 pegawai tahun 2025.
- Pemerintah Korea Selatan tetapkan paket kebijakan ketenagakerjaan dengan anggaran 728 triliun won untuk memperkuat sektor AI dan industri masa depan.
Jakarta, IDN Times - Tiga perusahaan terbesar di Korea Selatan, yaitu Samsung Group, SK Group, dan Hyundai Motor Group, mengumumkan rencana besar untuk merekrut puluhan ribu pekerja tahun ini. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas dorongan pemerintah Korea Selatan yang ingin meningkatkan lapangan kerja bagi generasi muda di tengah tingginya angka pengangguran pemuda yang menjadi perhatian nasional.
Perekrutan massal ini merupakan bagian dari upaya ketiga perusahaan tersebut untuk memperkuat industri utama mereka, seperti teknologi semikonduktor, biopharmaceutical, kecerdasan buatan, dan otomotif.
1. Samsung umumkan rekrutmen besar di sektor teknologi dan biopharma
Samsung Group resmi mengumumkan akan menambah 60 ribu staf hingga 2030, memperkuat posisinya di industri semikonduktor, bioteknologi, dan kecerdasan buatan. Langkah ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di sektor strategis yang menjadi tulang punggung ekonomi Korea Selatan.
"Kami akan memfokuskan perekrutan untuk menjawab lonjakan permintaan di sektor-sektor kunci di masa depan," kata perwakilan Samsung Group, dilansir Morning Star.
Sebanyak 19 afiliasi Samsung, termasuk Samsung Electronics, Samsung C&T, dan Samsung Biologics, akan aktif melakukan rekrutmen pada tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Rencana ini selaras dengan komitmen Executive Chairman Jay Y. Lee dalam menjaga tradisi perekrutan terbuka di Samsung.
"Filosofi memilih talenta unggul lewat kompetisi yang adil tetap tidak berubah," ujar seorang pejabat Samsung.
Selain perekrutan langsung, Samsung juga berencana memperluas program magang dan pelatihan teknis pada 2025. Perusahaan membuka kesempatan kepada lulusan sekolah vokasi serta peserta kejuaraan keterampilan nasional, untuk mendukung peningkatan kompetensi generasi muda.
2. SK Group dan Hyundai targetkan ribuan pekerja di tengah penurunan lapangan kerja muda
SK Group mengumumkan akan merekrut 8 ribu karyawan baru sepanjang 2025, menegaskan komitmennya terhadap pengembangan teknologi AI dan transformasi digital. Separuh posisi tersebut telah terisi di paruh pertama tahun ini, dengan sisanya ditargetkan selesai sebelum akhir tahun.
"Kami konsisten mendukung pertumbuhan digital dan AI di Korea Selatan," kata juru bicara SK Group, dilansir Ainvest.
Sementara itu, Hyundai Motor Group menargetkan menambah 7.200 pegawai tahun 2025, sekaligus merencanakan perekrutan tambahan 10 ribu orang pada 2026. Hyundai menegaskan kebijakan ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial korporasi untuk menyediakan peluang kerja di sektor otomotif dan inovasi kendaraan listrik.
"Kami berkomitmen untuk mendukung tenaga kerja muda dalam menghadapi perubahan industri otomotif global," tutur perwakilan Hyundai Motor Group.
Rencana besar dari SK dan Hyundai ini diluncurkan setelah Presiden Lee Jae Myung secara terbuka meminta kepada swasta untuk mengatasi masalah pengangguran anak muda, yang sudah menurun selama lebih dari satu tahun berturut-turut.
"Pemerintah mendorong swasta mengambil peran strategis dalam penciptaan lapangan kerja," ujar Presiden Lee pada pekan ketenagakerjaan pemuda.
3. Dukungan pemerintah dan dampak ekonomi nasional
Pemerintah Korea Selatan resmi menetapkan paket kebijakan ketenagakerjaan dengan anggaran 728 triliun won (Rp8,6 kuadriliun) untuk memperkuat sektor AI dan industri masa depan. Langkah ini diharapkan bisa menciptakan dua juta lapangan kerja baru hingga 2025 dan menurunkan angka pengangguran pemuda yang pada Agustus 2025 tercatat 5,7 persen, dua kali lipat dari rata-rata nasional.
Presiden Lee Jae Myung, dalam pernyataannya, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan swasta guna memastikan masa depan generasi muda lebih cerah.
"Kami menekankan perlunya upaya kolektif antara pemerintah, bisnis, dan pendidikan dalam memberdayakan generasi muda," kata Presiden Lee, dilansir Time.
Rencana ini telah diapresiasi banyak pihak karena dianggap mampu memacu pertumbuhan ekonomi dan inovasi nasional di tengah tantangan demografi dan perlambatan ekonomi global.