Berapa Lama Wajib Militer di Korea Selatan? Ini Fakta dan Sejarahnya

Durasi wajib militer di Korea Selatan berkisar antara 18 hingga 21 bulan bagi pria sehat berusia 18–35 tahun.
Sejarah wajib militer dimulai sejak 1957, dengan dasar konstitusi yang menekankan kewajiban pertahanan nasional.
Sistem pengecualian berlaku bagi atlet, seniman, atau individu dengan kondisi khusus, meski sering menuai kontroversi.
Penolakan wajib militer menimbulkan stigma sosial dan hukuman pidana, hingga akhirnya Mahkamah Konstitusi 2018 membuka jalan bagi alternatif layanan sipil.
Wajib militer dianggap sebagai bagian penting dalam menjaga pertahanan negara, meskipun mendapat kritik dari kelompok HAM internasional.
Jakarta, IDN Times – Wajib militer di Korea Selatan berlaku bagi semua pria sehat berusia 18 sampai 35 tahun, dengan masa dinas antara 18 hingga 21 bulan tergantung cabang militer. Melansir berbagai sumber, sistem ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Korea Selatan sejak lama, seiring dengan ancaman berkelanjutan dari Korea Utara.
Sejak diberlakukan pada 1957, durasi wajib militer telah mengalami perubahan dari 30 bulan menjadi lebih singkat. Meski demikian, aturan ini tetap dianggap penting untuk menjaga pertahanan nasional. Pasal 39 Konstitusi Korea Selatan secara tegas mewajibkan warga negara untuk melaksanakan tugas pertahanan.
1. Sejarah dan perkembangan wamil di Korea Selatan

Wajib militer mulai berlaku pada 1957 setelah situasi politik di Semenanjung Korea semakin memanas akibat konflik dengan Korea Utara. Awalnya, masa dinas berlangsung selama 30 bulan, namun kini dikurangi menjadi 18–21 bulan. Sistem ini dianggap sebagai ritual peralihan bagi pemuda Korea Selatan sekaligus bentuk kontribusi terhadap negara.
Beberapa pengecualian juga berlaku, terutama bagi mereka yang memiliki prestasi luar biasa, seperti atlet atau seniman. Misalnya, Son Heung-min, pesepakbola Korea Selatan, hanya menjalani wajib militer singkat setelah membawa negaranya meraih emas Asian Games 2018.
2. Bagaimana sistem wajib militer di Korea Selatan?

Pada usia 19 tahun, pria Korea Selatan diwajibkan menjalani pemeriksaan medis untuk menentukan kelayakan dinas. Mereka yang sehat bertugas di angkatan bersenjata, sementara yang tidak memenuhi syarat bisa dialihkan ke pelayanan sipil. Ada juga kasus pembebasan penuh bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.
Pemerintah juga memberi alternatif berupa layanan sipil nonmiliter selama 36 bulan bagi mereka yang menolak wajib militer atas alasan etika atau agama. Kebijakan ini diterapkan sejak 2019 setelah putusan Mahkamah Konstitusi menyatakan hukuman penjara bagi penolak wamil tidak konstitusional.
3. Kontroversi dan persepsi publik

Wajib militer di Korea Selatan bukan tanpa polemik. Sistem pengecualian kerap menimbulkan perdebatan, terutama ketika diberikan pada figur publik. Selain itu, menghindari wamil dianggap tabu dan dapat merusak reputasi seseorang, bahkan mempengaruhi peluang kerja karena banyak perusahaan mensyaratkan pengalaman wajib militer.
Meski kontroversial, wamil tetap dipandang sebagai pondasi penting pertahanan nasional dan simbol kedewasaan bagi pemuda Korea Selatan.