Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Satu Tahun Memimpin, Prabowo Belum Injakkan Kaki di Proyek IKN

Screenshot 2025-08-06 152935.png
Presiden Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8). (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Genap setahun memimpin Indonesia, Presiden Prabowo Subianto belum sekalipun meninjau langsung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Padahal, proyek strategis nasional itu menjadi salah satu kelanjutan dari program pemerintahan sebelumnya yang kini memasuki tahap kedua pembangunan.

Selama satu tahun terakhir, sorotan publik terhadap kelanjutan proyek IKN masih tinggi, terutama setelah pemerintah Prabowo menegaskan akan melanjutkan pembangunan kota pemerintahan baru tersebut. Namun hingga 20 Oktober 2025, belum ada catatan resmi kunjungan lapangan orang nomor satu di Indonesia itu ke lokasi proyek IKN.

1. Pemerintahan Prabowo lakukan penyesuaian proyek IKN

Kondisi terkini pembangunan IKN Nusantara (Dok. Humas IKN)
Kondisi terkini pembangunan IKN Nusantara (Dok. Humas IKN)

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono, menyampaikan Prabowo tetap berkomitmen melanjutkan pembangunan IKN. Namun, menurut pria yang akrab disapa AHY itu, proyek tersebut akan dilakukan dengan sejumlah penyesuaian, mengingat pemerintahan Prabowo juga memiliki berbagai prioritas pembangunan lain di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami akan lanjutkan IKN tentu dengan sejumlah penyesuaian-penyesuaian karena juga punya prioritas-prioritas pembangunan lain seluruh Indonesia," kata dia di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu menekankan, keterbatasan anggaran juga menjadi pertimbangan dalam proyek pembangunan, termasuk IKN. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan penyesuaian pembangunannya.

"Kami juga selalu dihadapkan pada anggaran yang terbatas, tentu tidak pernah ada kata tak terbatas berbicara tentang anggaran. Oleh karena itu, kami juga harus melakukan penyesuaian-penyesuaian," ujar AHY.

2. Akhirnya setujui anggaran Rp48,8 triliun hingga 2029

ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam berbagai kesempatan, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan IKN. Dia bahkan telah menyetujui anggaran tahap kedua senilai Rp48,8 triliun untuk periode 2025-2029.

Keputusan tersebut disampaikan oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, setelah mengikuti rapat terbatas di Istana Presiden pada 21 Januari 2025. Anggaran untuk menyelesaikan pembangunan kompleks legislatif, yudikatif, dan fasilitas pendukungnya.

"Dana Rp 48,8 triliun tadi Bapak Presiden sudah setuju untuk dialokasikan di OIKN untuk menyelesaikan tadi," ujar Basuki.

Selain membangun infrastruktur baru, dana tersebut juga dialokasikan untuk pemeliharaan dan pengelolaan sarana serta prasarana yang sudah selesai dikerjakan. Pengelolaan tersebut kini berada di bawah tanggung jawab Otorita IKN setelah sebelumnya ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan serta Kawasan Permukiman.

3. Prabowo tetapkan IKN jadi ibu kota politik di 2028

potret istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) (instagram.com/ikn_id)
potret istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) (instagram.com/ikn_id)

Prabowo telah menandatangani Peraturan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025. Dalam Perpres itu, salah satunya menetapkan IKN sebagai ibu kota politik pada 2028.

"Perencanaan dan pembangunan kawasan, serta pemindahan ke Ibu Kota Nusantara dilaksanakan sebagai upaya mendukung terwujudnya Ibu Kota Nusantara menjadi ibu kota politik di 2028," tulis Perpres Nomor 79 Tahun 2025 dalam lampirannya, dikutip Jumat (19/9/2025).

Prabowo juga menetapkan target pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke IKN sebanyak 1.700 hingga 4.100 orang pada 2025.

"Jumlah pemindahan dan/atau penugasan ASN ke Ibu Kota Nusantara mencapai 1.700-4.100 orang," bunyi lampiran Peraturan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025, tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025.

Penyelenggaraan pemerintahan di IKN juga ditopang penerapan sistem kota cerdas yang ditargetkan sudah berjalan 25 persen. Untuk mendukung hal itu, pemerintah melaksanakan dua langkah utama, yaitu pemindahan ASN dan unsur pertahanan-keamanan ke Nusantara, serta penyelenggaraan sistem pemerintahan cerdas di kawasan tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Business

See More

Tingkat Pengangguran Susut Paling Rendah ke 4,76 Persen sejak 1998

20 Okt 2025, 11:40 WIBBusiness