Se'Indonesia Masuk Forbes Asia 100 to Watch, Satu-satunya F&B asal RI

- Se’Indonesia baru mendapatkaan pendanaan Seri A
- Ada 150 outlet Se’Indonesia di tiga pulau
- Tentang Forbes Asia 100 to Watch
Jakarta, IDN Times - Jenama kuliner cepat saji Se’Indonesia resmi masuk dalam daftar bergengsi Forbes Asia 100 to Watch 2025. Pengakuan ini menegaskan posisi Se’Indonesia sebagai salah satu perusahaan rintisan paling menjanjikan di Asia-Pasifik yang berhasil menghadirkan inovasi model bisnis sekaligus melestarikan cita rasa kuliner lokal.
“Terpilih dalam daftar Forbes Asia 100 to Watch adalah pengakuan global bagi Se’Indonesia sekaligus kuliner nusantara. Kami ingin menunjukkan bahwa makanan Indonesia bisa berdiri sejajar dengan brand internasional, dengan tetap menghadirkan cita rasa otentik yang premium, namun tetap terjangkau bagi semua kalangan,” ujar Co-Founder & CEO Se’Indonesia, Rinaldi Dharma Utama dalam keterangan resminya, Senin (15/9/2025).
1. Se’Indonesia baru mendapatkaan pendanaan Seri A

Keberhasilan Se’Indonesia masuk dalam daftar Forbes tersebut bukan satu-satunya kabar gembira bagi Rinaldi. Sebelumnya pada April 2025, Se’Indonesia memperoleh pendanaan Seri A senilai 9,7 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp159,17 miliar yang dipimpin oleh Insignia Ventures Partners, dengan partisipasi dari Argor Ventures, Saison Capital, W Fund, serta investor sebelumnya seperti Kopital Ventures, Mulia Sky Capital, dan Trihill Capital.
“Pendanaan ini menjadi langkah penting bagi Se’Indonesia untuk memperluas jaringan gerai dine-in ke seluruh penjuru nusantara, sekaligus memperkuat fondasi ekspansi ke negara tetangga di masa mendatang,” ujar Rinaldi.
2. Ada 150 outlet Se’Indonesia di tiga pulau

Berdiri pada 2022, Se’Indonesia hadir untuk merevolusi makanan cepat saji dengan protein berkualitas tinggi yang terjangkau dan mudah diakses masyarakat luas. Terinspirasi dari hidangan tradisional se’i asap khas Nusa Tenggara Timur, Se’Indonesia menghadirkan rice box daging sapi asap premium yang kini menjadi favorit konsumen di berbagai kota Indonesia.
Dengan model produksi dapur terpusat dan proses yang didukung teknologi, Se’Indonesia mampu menjaga konsistensi kualitas sekaligus menekan biaya agar tetap terjangkau bagi konsumen.
“Strategi ini terbukti efektif. Saat ini, Se’Indonesia menyajikan lebih dari 2 juta porsi setiap bulan melalui lebih dari 150 outlet online dan dine-in yang tersebar di pulau Jawa, Bali, dan Sumatra,” kata Rinaldi.
3, Tentang Forbes Asia 100 to Watch

Forbes Asia 100 to Watch merupakan daftar tahunan yang menyoroti 100 perusahaan berskala kecil dan startup dari 16 negara di kawasan Asia-Pasifik. Tahun ini, sektor yang mendominasi adalah biotech, green tech, space tech, serta deep tech.
Dari total 100 perusahaan yang terpilih, hanya delapan berasal dari Indonesia. Di tengah dominasi perusahaan teknologi tersebut, Se’Indonesia menjadi satu-satunya brand F&B asal Indonesia yang masuk daftar, mewakili pertumbuhan pesat sektor kuliner berbasis budaya lokal.
“Lebih dari sekadar bisnis, ekspansi Se’Indonesia juga menciptakan lapangan kerja baru serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan menggabungkan kualitas premium, kebanggaan budaya, dan efisiensi operasional, Se’Indonesia tidak hanya menghadirkan inovasi di industri F&B tetapi juga membawa semangat kuliner Indonesia ke panggung internasional,” tutur Rinaldi.