Senyum UMKM di Banyuwangi: Omzet Melejit, Penjualan Laris Manis

- Omzet pelaku UMKM di Banyuwangi naik drastis
- BSI kucurkan 14 juta dolar AS untuk pemberdayaan masyarakat
- Omzet UKM Center Q bisa mencapai Rp300 juta per bulan
Banyuwangi, IDN Times - Segelas sari buah naga berwarna ungu menyambut kedatangan IDN Times dan rombongan media dalam lokakarya PT Bumi Suksesindo (BSI), anak buah perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), sebagai operator Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.
Di layar arlojiku, terlihat suhu menyentuh 36 derajat celcius. Segelas sari buah naga ini berhasil membasahi tenggorokan yang sudah lama mengering karena cuaca di Banyuwangi begitu menyengat.
Di sampingnya berjejer panganan lain, hasil olahan buah naga. Bulan-bulan ini, produksi buah naga di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, cukup melimpah. Tentulah para petani dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tengah bergembira.
Ragam panganan berjejer di sebuah rak di ruko berukuran 3x4 meter. Ruko itu dikelola komunitas UMKM binaan PT BSI.
Koordinator UKM Centre Q, Zainab Alfiyah, mengungkapkan komunitas UMKM ini dibentuk pada 2018, setelah mendapatkan pembinaan secara intensif dari BSI. Operator tambang itu membina para pelaku UMKM agar bisa naik kelas.
BSI memberikan pembinaan dari mulai produksi, pengemasan, hingga mengurus pembuatan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), izin edar yang diberikan kepada produk makanan dan minuman olahan skala rumahan yang memenuhi standar keamanan pangan. Selama delapan tahun ini, kini sudah ada 210 pelaku UMKM yang bernaung dalam komunitas ini.
"Kita hampir delapan tahun sama dengan BSI, berdirinya BSI. Kita berdirinya juga hampir delapan tahun. Jadi hampir 210 UMKM yang sudah difasilitasi BSI untuk pelatihan kesehatan pangan," kata Zainab kepada jurnalis dalam lokakarya media di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, 8 November 2025.
1. Omzet pelaku UMKM naik melejit

Senyum Zainab terlihat merekah, saat buka-bukaan omzet penjualan di UKM Center Q yang melejit, setelah mendapatkan pembinaan intensif dari BSI. Kini, omzet penjualannya telah mencapai Rp300 juta setiap bulan. Ia tak henti bersyukur karena pembinaan ini membuat pelaku UMKM di Kecamatan Pesabggaran naik kelas.
Zainab mengatakan, produk UKM Centre Q kini juga dijual di hotel bintang empat di Banyuwangi. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Zainab setelah delapan tahun tekun merawat usahanya.
"Jadi alhamdulillah kami pernah diminta mewakili Kabupaten Banyuwangi untuk pameran UMKM di Kota Blitar. Jadi waktu itu pameran Jawa Timur di Kota Blitar. Ya kita dari situ akhirnya kita bisa mengenalkan dodol buah naga," kata Zainab.
2. BSI kucurkan 14 juta dolar AS untuk pemberdayaan masyarakat

Senior Manager Technical Services BSI, Erik Barnas, mengatakan, pihaknya telah menggelontorkan dana sebesar 14 juta dolar AS untuk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) selama 2018-2024.
Erik mengatakan, kegiatan yang didanai mencakup delapan pilar yang disalurkan di Kecamatan Pesanggaran, sebagai kawasan ring satu perusahaan.
Kegiatan itu berupa pembangunan jalan, normalisasi sungai, pembangunan klinik kesehatan, proyek air bersih (clean water), pemberian beasiswa (scholarship), hingga peresmian rumah pintar. BSI juga memperluas kegiatan PPM di Kabupaten Banyuwangi sebagai kawasan ring dua perusahaan.
"Dana PPM yang telah disalurkan sejak 2018 mencapai 14 juta dolar AS. Kegiatan yang didanai mencakup 8 pilar," kata Erik dalam lokakarya media di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (9/11/2025).
2. BSI bukan hanya sekadar patuhi regulasi pemerintah

Erik mengatakan, BSI berkomitmen untuk merawat lingkungan di Banyuwangi sebagai bentuk kepeduliannya untuk bisnis berkelanjutan. Komitmen BSI, lanjut dia, tidak hanya sekadar memenuhi regulasi pemerintah, tapi juga beyond compliance.
"Komitmen PT BSI tidak hanya sekadar memenuhi regulasi pemerintah, tapi juga beyond, kita juga harus menjadi, memberikan kontribusi untuk masyarakat, gitu," kata dia.
Erik menyebut, BSI telah merehabilitasi seluas 67,58 hektare lahan sejak 2016. Dia mengatakan, rehabilitasi tidak harus menunggu proyek penambangan rampung. Selain itu, 16,16 hektare tanaman penutup ditanam di lahan reklamasi selama 2024 hingga Januari 2025.
Kemudian, sebanyak 9.980 benih diproduksi di pembibitan selama 2024 hingga Januari 2025.
"(Sebanyak) 352 jenis flora dan 299 jenis fauna masih ditemukan di kawasan hutan operasi Tujuh Bukit, termasuk Elang Jawa yang endemik," kata dia.


















