Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Soal Operasional PT Gag Nikel, Bos Antam: Kami Gak Mau Gegabah

IMG-20250612-WA0023.jpg
Direktur Utama Antam, Achmad Ardianto (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • PT Gag Nikel hanya perlu perbaiki hal minor
  • Isu yang menimpa PT Gag Nikel tidak berpengaruh pada bisnis Antam

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, Achmad Ardianto, menegaskan tidak akan gegabah dalam mengoperasikan PT Gag Nikel yang mengelola tambang nikel di Raja Ampat, Papua.

Penegasan itu disampaikan setelah pemerintah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap tambang nikel yang ada di Raja Ampat.

"Sekarang kita menunggu apa yang pemerintah arahkan, kita juga gak mau gegabah. Bagi kita tentu saja kepentingan masyarakat dan pemerintah negara itu jauh lebih penting gitu ya," ujar Achmad kepada awak media, dikutip Jumat (13/6/2025).

1. Cuma ada hal minor yang perlu diperbaiki PT Gag Nikel

Produksi nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (dok. Antam)
Produksi nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (dok. Antam)

Pemerintah telah mencabut izin usaha pertambangan (IUP) di Raja Ampat milik PT Anugerah Surya Pratama, PT Mulia Raymond Perkasa, PT Kawei Sejahtera Mining, dan PT Nurham.

Namun, pemerintah tidak mencabut IUP PT Gag Nikel karena dianggap telah memenuhi standar operasional yang berlaku. Meski begitu, operasional PT Gag Nikel berada dalam pengawasan ketat pemerintah.

Terkait hal tersebut, Achmad mengatakan, PT Gag Nikel akan memperbaiki sejumlah hal minor yang masih jadi pengawasan pemerintah.

"Walaupun pemerintah sudah mengatakan bahwa tidak ada hal-hal yang fatal yang dilakukan oleh PT Gag, hanya ada hal-hal minor yang perlu diperbaiki. Nah itu kita perbaiki," ujar Achmad.

2. Isu yang menimpa PT Gag Nikel tidak berpengaruh banyak kepada bisnis Antam

Produksi nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (dok. Antam)
Produksi nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (dok. Antam)

Selain itu, Achmad memastikan, isu yang menimpa PT Gag Nikel tidak berpengaruh signifikan terhadap bisnis Antam.

Hal itu lantaran kontribusi pendapatan dan penjualan Antam terbesar masih datang dari komoditas emas, bukan nikel.

"Gak ada, sejujurnya gak ada. Revenue Antam kan hampir 70 persen dari emas ya. Jadi biji nikel itu memang masih kecil lah ya, (PT Gag Nikel) di bawah 10 persen karena kita kan selain itu ada operasi di Malut, operasi di Tayan untuk bauksit, operasi nikel di Kolaka maupun Konawe Utara," kata Achmad.

3. Operasional tambang PT Gag Nikel belum akan dibuka kembali dalam waktu dekat

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Diberitakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan, operasional tambang PT Gag Nikel di Raja Ampat belum akan dibuka kembali dalam waktu dekat.

Pemerintah saat ini menghentikan sementara operasional tambang PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat sambil menunggu hasil evaluasi dan audit lingkungan yang sedang dilakukan.

"Ya, Gag Nikel itu nantilah. Kita evaluasi dulu. Jangan cepat-cepat (dibuka operasionalnya) ya," kata Bahlil saat ditemui di Kilang LNG Tangguh, Papua Barat, Rabu (11/6/2025).

Bahlil menjelaskan, meski PT Gag Nikel telah memenuhi standar operasional yang berlaku, pemerintah tetap akan memberlakukan pengawasan yang lebih ketat sebelum mengizinkan kegiatan tambang dilanjutkan.

"Kan saya bilang akan melakukan pengawasan ketat. Pengawasan ketat itu syaratnya diperketat. Karena syaratnya diperketat maka waktunya juga membutuhkan waktu untuk diperketat," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us