Sri Mulyani Beri Resep Jaga Pertumbuhan Ekonomi Jelang Debat Cawapres

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan resep menjaga pertumbuhan ekonomi kepada para calon wakil presiden (cawapres) jelang debat nanti malam.
Menurutnya, pertumbuhan tinggi yang berkelanjutan biasanya terjadi ketika produktivitas meningkat, dan untuk mencapai itu, perlu mengatasi masalah struktural yang mendasar.
"Kalau resep basic-nya gak berubah ya. Pertumbuhan tinggi yang sustainable itu kalau dipacu oleh produktivitas. Dan produktivitas itu berarti masalah struktural," kata dia dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024, di St. Regis, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
1. Infrastruktur perlu ditingkatkan dan SDM perlu diperbaiki

Dia menerangkan, permasalahan terkait infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) dalam konteks pertumbuhan ekonomi tidak dapat diselesaikan dalam satu dekade.
Oleh karena itu, penekanan pada investasi dan fokus yang berkelanjutan dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut secara fundamental.
"Makanya kita selalu ngomongin infrastruktur, SDM itu ya gak akan selesai dalam satu dekade karena memang infrastruktur gap kita masih tinggi, SDM kita masih kualitasnya (perlu) diperbaiki," ujarnya.
2. Indonesia perlu mewaspadai siklus perekonomian dunia

Mantan direktur pelaksana bank dunia itu memaparkan aspek siklus ekonomi, atau yang disebut cyclical, juga merupakan aspek penting karena ekonomi tidak dapat diibaratkan seperti jalan tol yang lurus tanpa hambatan.
Di dalam ekonomi, seringkali terjadi guncangan atau shock, dan dampak dari guncangan tersebut dapat mengubah arah kebijakan ekonomi secara signifikan.
"Jadi kita tetap waspadai terhadap cyclicality (perputaran siklus) dari kondisi perekonomian dunia," tuturnya.
3. APBN perlu dikelola dengan baik untuk meredam guncangan ekonomi

Sri Mulyani menambahkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berperan sebagai alat untuk merespons perubahan siklus ekonomi dan menyerap dampak kejutan ekonomi, seperti pandemik COVID-19.
Untuk menjalankan peran tersebut secara efektif, APBN harus dikelola dengan kredibel, sehat dan kuat. Oleh karenanya, selain fokus pada pengembangan SDM dan infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas, penting juga untuk menjaga agar APBN tetap terkelola dengan baik.
"Makanya selain masalah SDM, infrastruktur untuk produktivitas, jaga APBN-nya tetap sehat, kuat dan kredibel. Itu bukan iklan jamu ya, tapi iklan APBN," tambahnya.