Stafsus: Erick Thohir Tak Pernah Minta BUMN Borong Dolar AS!

- Kementerian BUMN meluruskan pernyataan terakhir arahan Menteri BUMN, Erick Thohir kepada para BUMN
- Erick tak pernah menyuruh BUMN memborong dolar Amerika Serikat (AS) pada saat harganya melambung
Jakarta, IDN Times - Kementerian BUMN meluruskan pernyataan terakhir arahan Menteri BUMN, Erick Thohir kepada para BUMN dalam menghadapi eskalasi konflik Iran dengan Israel.
Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan, Erick tak pernah menyuruh BUMN memborong dolar Amerika Serikat (AS) pada saat harganya melambung.
“Jadi Pak Erick tidak pernah, saya tegaskan Pak Erick tidak pernah menyuruh BUMN memborong dolar. Clear itu. Jadi tolong diluruskan kawan-kawan,” kata Arya kepada awak media, dikutip Jumat (19/4/2024).
1. Erick setuju dengan arahan Airlangga

Sebelumnya, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai arahan memborong dolar AS di tengah gejolak adalah keputusan yang tidak bijaksana.
“Kalau situasi dolar lagi menguat, tentu tidak bijaksana untuk beli dolar di harga tinggi,” kata Airlangga saat konferensi pers terkait Perkembangan Isu Perekonomian Terkini di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Arya mengatakan, Erick justru setuju dengan pernyataan Airlangga. Adapun langkah pemerintah untuk meredam lonjakan nilai tukar dolar AS di tengah gejolak justru dengan mengoptimalkan instrumen kebijakan, yaitu devisa hasil ekspor (DHE) yang wajib ditempatkan di dalam negeri dalam jangka waktu tertentu untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.
“Justru kita, setahu saya Pak Erick setuju dengan yang disampaikan Pak Airlangga dan Pak Suahasil dari Kemenku. Jadi tidak benar Pak Erick pernah mendorong BUMN-BUMN untuk memborong dolar, perlu diluruskan,” tutur Arya.
2. Wamenkeu minta pembelian dolar AS untuk tujuan konsumtif ditahan dulu

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara juga menyampaikan, tidak menjadi masalah jika memang pembelian dolar AS dalam jumlah besar dibutuhkan untuk kebutuhan perseroan. Namun, jika sifatnya hanya konsumtif, maka sebaiknya ditahan dulu.
“Tetapi kalau sifatnya konsumtif seperti yang disampaikan Pak Menko (Airlangga) tadi itu kita tahan dulu,” ucap Suahasil, Kamis kemarin.
3. Bunyi pernyataan resmi Erick Thohir soal arahan menghadapi konflik Iran-Israel

Arahan Erick Thohir kepada BUMN dalam menghadapi eskalasi konflik di Timur Tengah usai serangan Iran ke Israel ramai diperbincangkan. Sebab, dalam pernyataan resmi Erick Thohir, ada dua hal yang disorot:
Pertama, prediksi nilai tukar dolar AS bisa mencapai Rp16.500. Dalam poin itu, pada paragraf kelima pernyataan resminya, ada poin prediksi kurs dolar AS bisa tembus Rp16.500. Berikut bunyi paragrafnya:
Erick menyampaikan dua hal tersebut telah melemahkan rupiah menjadi Rp 16.000-16.300 per dolar AS dalam beberapa hari kebelakang. Nilai tukar ini bahkan bisa mencapai lebih dari Rp16.500 apabila tensi geopolitik tidak menurun.
Kedua, pernyataan rancu soal pembelian dolar AS. Dalam poin itu, di paragraf kesembilan, ada kalimat rancu terkait arahan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Berikut bunyi paragrafnya:
Erick meminta BUMN perbankan menjaga secara proporsional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak. Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat.