Tetap Hati-Hati, Danantara Analisis 21 Proyek Hilirisasi dari Bahlil

- Danantara akan menganalisis 21 proyek hilirisasi yang didanai badan tersebut
- Badan Pelaksana BPI Danantara terbuka pada semua proyek yang diajukan pemerintah
- Danantara akan menerapkan prinsip kehati-hatian dan transparan dalam pendanaannya
Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan menganalisis 21 proyek hilirisasi yang sebelumnya disebut Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia bakal didanai badan tersebut.
Kepala Badan Pelaksana BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan pihaknya memang akan terbuka pada semua proyek yang diajukan pemerintah ke Danantara.
“Ya tentunya kan kita terbuka untuk semua. Ya dari semua kementerian, dari semua badan, ataupun siapapun yang mempunyai program, proyek diberikan kepada kami,” kata Rosan di Jakarta International Convention Center (JICC) GBK Senayan, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
1. Danantara punya kriteria proyek apa yang akan didanai

Rosan memastikan, Danantara memiliki kriteria atau parameter terhadap setiap proyek yang akan didanai.
“Tentunya kami akan analisis secara baik, secara benar. Dan kita kan di Danantara juga mempunyai kriteria-kriteria, parameter-parameter, ya. Jadi kita terbuka kok, atas semua masukan,” tutur dia.
2. Bakal tetap hati-hati dan transparan

Meski terbuka pada semua usulan proyek, Rosan memastikan Danantara akan menerapkan prinsip kehati-hatian dan transparan.
“Tapi kita akan tentu, sesuai arahan Bapak Presiden, harus lakukan ini dengan kehati-hatian, secara transparan, secara tata kelola perusahaan yang benar, dan juga dilakukan proses analisa, due diligence, dan segala macam. Tapi kita terbuka kok,” ucap Rosan.
3. Bahlil sebut 21 proyek hilirisasi siap didanai Danantara

Sebelumnya, Bahlil mengatakan ada 21 proyek yang bakal didanai oleh Danantara. Meski begitu, Bahlil belum mengungkap secara rinci detail proyek-proyek yang akan didanai oleh Danantara tersebut.
"Baru 21 proyek yang kita sepakati dan tahap berikutnya kita akan tingkatkan lagi," kata Bahlil dalam keterangannya, dikutip Selasa (4/3/2025).
Bahlil menjelaskan, proyek-proyek dengan pendanaan dari Danantara tidak akan melenceng dari apa yang telah disampaikan Presiden Prabowo Subianto. Dalam berbagai kesempatan, Prabowo menyampaikan bakal memprioritaskan hilirisasi pada 26 sektor komoditas.
"26 sektor komidtas itu di dalamnya adalah mineral batu bara, oil and gas, perikanan, pertanian dan perkebunan, serta kehutanan,” kata Bahlil.
Di sisi lain, ada kemungkinan Danantara bakal debut melakukan pendanaan di RI dengan terlibat dalam pembangunan proyek gasifikasi batu bara atau dimetil eter (DME) sebagai energi alternatif pengganti LPG.
"Salah satu di antaranya adalah Danantara," kata Bahlil ketika ditanya modal pembangunan proyek DME.
Adapun untuk lokasi pembangunan proyek DME adalah Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. "Ada tiga atau empat proyek yang akan kita dorong DME secara paralel," ujar Bahlil.