Sahuti Tom Lembong soal Harga Nikel, Bahlil: Terlalu Banyak Mimpi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuding Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Thomas Trikasih Lembong terlalu banyak mimpi.
Bahlil menanggapi Tom Lembong yang mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dengan penurunan harga nikel. Sebab, pemerintah seakan mengabaikan kondisi tersebut.
“Kalau yang halusinasi itu saya tidak mau menanggapi, orang terlalu banyak mimpi. Saya real-real aja ya,” kata Bahlil ditemui di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 004 Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).
1. Bahlil enggan tanggapi hal yang menurutnya tak sesuai realitas
Ketua Tim Kerja Strategis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu tidak merasa perlu untuk merespons pendapat atau peringatan dari Tom Lembong soal jatuhnya harga nikel.
Bahlil lebih memilih untuk fokus menanggapi masalah yang dianggapnya sebagai hal yang konkret dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau realitas, daripada memperdulikan tanggapan yang dianggapnya tidak relevan atau tidak penting.
“Ngapain, ngapain mau tanggapi Tom Lembong? Ngapain? Saya nggak mau tanggapi lah ya. Saya mau menanggapi hal yang real-real saja,” tambahnya.
2. Tom Lembong ingatkan Luhut karena harga nikel diproyeksi terus turun
Editor’s picks
Tom Lembong telah mengingatkan bahwa penurunan harga nikel adalah suatu masalah serius yang belum selesai, dan bahwa merayakan atau menganggap masalah tersebut telah terselesaikan terlalu cepat adalah tidak bijaksana.
Dia menyarankan agar tidak membuat kesimpulan terlalu dini karena dia meyakini bahwa penurunan harga nikel akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan, dengan konsekuensi bagi industri smelter dan tambang nikel di Indonesia.
“Masih ada beberapa tahun lagi di mana harga nikal akan turun terus melemah dengan konsekuensi bagi industri smelter maupun tambang nikel di Indonesia,” tutur Lembong ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (9/2/2024).
Baca Juga: Tom Lembong Ingatkan Luhut Hati-hati soal Harga Nikel: Belum Selesai
3. Bagi Luhut yang penting industri nikel dalam negeri tak terdampak
Sebelumnya, Luhut menyatakan fluktuasi harga nikel adalah hal yang biasa dalam pasar komoditas. Indonesia pun tidak memiliki tanggung jawab atas kemungkinan tutupnya tambang-tambang dunia imbas penurunan harga.
“Ya biar aja tambang dunia tutup asal kita jangan tutup,” kata Luhut saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).
Luhut menegaskan, anggapan bahwa Indonesia menjadi penyebab penurunan harga nikel tidaklah benar. Dia menekankan pentingnya melihat tren jangka panjang selama 10 tahun untuk memahami fluktuasi harga komoditas.
Mantan Menkopolhukam itu pun menyamakan situasi saat ini dengan fluktuasi harga batu bara yang juga mengalami naik turun secara periodik.
Baca Juga: Ladeni Luhut, Cak Imin Bakal Ajak Tom Lembong Cek Hilirisasi Tambang