Harga Emas Masih Tinggi, Hari Ini di Rp1,084 Juta per Gram 

Harga emas masih bergerak di atas Rp1,08 juta per gram

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Selasa (21/3/2023), yang diproduksi PT Aneka Tambang atau Antam turun tipis, yakni Rp1.000 menjadi Rp1,084 juta per gram.

Sejak 18 Maret 2023 lalu, harga emas batangan Antam untuk pecahan 1 gram masih bergerak di atas Rp1,08 juta per gram.

Adapun harga buyback hari ini yang dirilis situs logammulia.com, turun Rp1.000 menjadi Rp973 ribu per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: Emas Investasi Primadona, Begini Syarat Jadi Pedagang Emas Online 

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp592 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,084 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,108 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,137 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp5,195 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp10,335 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp25,712 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp51,345 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp102,612 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp256,265 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp512,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,025 miliar.  

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Baca Juga: [OPINI] Apakah Emas Pantas Jadi Portofolio Investasi?

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram.

Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya