4 Risiko Jika hanya Berfokus pada Investasi Emas

- Potensi keuntungan terbatas dari investasi emas
- Risiko likuiditas dalam kondisi tertentu
- Tidak memberikan pendapatan pasif
Inventasi emas memang dikenal sebagai salah satu instrumen yang aman karena nilainya cenderung stabil dan mampu bertahan dari gerusan inflasi. Tidak heran apabila banyak orang menjadikan emas sebagai salah satu pilihan utama untuk menyimpan kekayaan dalam jangka panjang.
Sayangnya jika kamu hanya berfokus pada emas tanpa mempertimbangkan instrumen investasi lainnya, maka tetap bisa memberikan risiko. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa risiko berikut ini yang mungkin muncul apabila kamu tidak melakukan diversifikasi investasi, sehingga bisa memperbesar kerugian yang mungkin dapat muncul kapan saja.
1. Potensi keuntungan yang terbatas

Walau emas dikenal sebagai aset yang aman, namun kenaikan harganya relatif lambat jika dibandingkan dengan instrumen lainnya. Hal ini bisa membuat potensi keuntungan dari emas pun jadi lebih terbatas jika kamu hanya mengandalkan untuk pertumbuhan aset.
Berbeda dengan saham atau reksa dana yang dapat memberikan imbal hasil lebih tinggi dalam jangka waktu tertentu, sehingga emas lebih cocok sebagai pelindung nilai. Apabila kamu hanya berfokus pada emas, maka perkembangan portofoliomu akan berjalan lebih lambat dari yang diharapkan.
2. Risiko likuiditas dalam kondisi tertentu

Emas memang mudah dijual kembali, namun dalam kondisi tertentu ternyata harga jualnya bisa mengalami penurunan akibat faktor biaya atau perbedaan nilai di pasar. Hal ini memang bisa membuat investor berpotensi meraup keuntungan yang lebih kecil dari yang semestinya.
Apabila kamu memerlukan dana cepat dalam jumlah besar, maka menjual emas fisik dan hanya akan memakan waktu karena perlu menemukan pembeli yang benar-benar tepat. Risiko ini jelas bisa menyulitkan apabila kamu hanya mengandalkan emas sebagai sumber likuiditas utama.
3. Tidak memberikan pendapatan pasif

Berbeda dengan deposito atau obligasi yang mampu memberikan bunga atau dividen, emas tidak bisa menghasilkan pendapatan pasif. Nilainya hanya bisa meningkat seiring berjalannya waktu tanpa memberikan tambahan keuntungan rutin untuk pemiliknya.
Apabila kamu hanya berfokus pada emas, maka kamu akan kehilangan peluang untuk memeroleh aliran kas tambahan dari instrumen investasi lainnya. Kondisi ini jelas bisa berdampak pada keterbatasan dana apabila memerlukan pemasukan jangka pendek.
4. Rentan terhadap fluktuasi harga global

Harga emas ternyata sangat dipengaruhi oleh kondisi global, seperti ketidakpastian ekonomi, nilai dolar AS, hingga kebijakan bank sentral. Perubahan faktor-faktor tersebut ternyata bisa menyebabkan harga emas naik turun secara signifikan dalam waktu yang relatif singkat.
Apabila kamu tidak mengimbanginya dengan investasi aset lain, maka fluktuasi tersebut akan membuat nilai portofoliomu mengalami penurunan secara signifikan. Inilah yang menjadi alasan mengapa diversifikasi merupakan bagian penting agar risiko tidak hanya bertumpu pada pergerakan harga emas saja.
Emas memang dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang aman dan terpercaya, namun bukan berarti dapat dipilih sebagai satu-satunya pilihan. Dengan melakukan diversifikasi ke berbagai instrumen, maka kamu bisa memaksimalkan keuntungan, sekaligus menjaga stabilitas keuangan jangka panjang. Harus lebih cermat dalam melakukan diversifikasi untuk aset investasimu!