9 Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Paylater, Awas Utang!

Salah satu keuntungan utama paylater adalah fleksibilitasnya. Kamu bisa beli barang yang kamu inginkan tanpa harus langsung bayar. Jadi, nggak perlu pusing mikirin uang di depan. Dengan periode kredit hingga 30 atau 45 hari, kamu punya waktu untuk mengatur keuangan sebelum jatuh tempo. Ini sangat membantu, terutama kalau kamu butuh barang mendadak tapi belum punya cukup uang, kan?

Paylater juga memudahkan kamu dalam pengelolaan pengeluaran. Daripada harus bayar dalam jumlah besar di awal, kamu bisa pilih opsi cicilan. Ini cocok banget buat kamu yang mau beli barang-barang mahal tapi ingin bayarnya lebih ringan.

Bayangin deh, kamu bisa punya gadget terbaru tanpa harus langsung bayar lunas. Pembayaran dengan cicilan ini benar-benar meringankan beban finansial kamu, sehingga pengeluaran jadi lebih teratur dan nggak bikin kantong bolong, deh.

Satu lagi keuntungan yang nggak kalah penting adalah transaksi yang lebih praktis. Nggak perlu ribet bawa uang cash atau repot transfer uang setiap kali belanja. Cukup pakai paylater, semua transaksi bisa lebih praktis dan cepat. Kamu tinggal klik, dan barang langsung diantar ke rumah. Gampang banget, kan?

Salah satu keuntungan utama dari paylater adalah kemampuannya untuk menjaga arus kas kamu tetap lancar. Coba bayangkan, kamu punya pengeluaran besar yang harus dibayar bulan ini, misalnya biaya renovasi rumah atau tiket liburan yang mendadak. Dengan fitur ini, kamu bisa menghindari penggunaan tabungan atau menguras rekening hanya untuk satu pengeluaran besar.

Sekarang kita bahas kekurangan dari paylater, yaitu keterlambatan pembayaran. Meskipun paylater bikin belanja jadi lebih mudah, ada resiko besar kalau kamu telat membayar cicilan. Kenapa ini bisa jadi masalah? 

Selain bunga yang harus kamu bayar, jika kamu telat membayar cicilan, biasanya ada denda atau biaya tambahan yang harus kamu tanggung. Bayangkan kalau kamu telat bayar satu bulan, denda ini bisa bikin utang kamu semakin menumpuk dan keuangan kamu jadi lebih berantakan.

Meski kelihatannya simpel dan praktis, paylater tetap ada bunganya, lho. Kalau kamu nggak hati-hati, bunga dan biaya tambahan ini bisa bikin pengeluaran kamu jadi lebih besar dari yang diperkirakan.

Ketika kamu memilih untuk membayar dengan paylater, kamu mungkin akan melihat berbagai tawaran cicilan dengan bunga rendah atau bahkan tanpa bunga. Tapi, sering kali ada biaya tambahan yang bisa bikin total pengeluaran kamu membengkak, nih.

Salah satu kekurangan dari paylater adalah resiko kecanduan belanja. Karena prosesnya yang sangat mudah, kamu mungkin jadi tergoda untuk belanja lebih sering dari yang sebenarnya kamu butuhkan. Tapi ini bisa jadi masalah besar, lho. Karena, meski kamu nggak bayar langsung, kamu tetap punya utang yang harus dilunasi. Alhasil utang menumpuk dan barang yang nggak kamu butuhkan pun penuh di rumah. 

Meski paylater memberikan banyak kemudahan, ada satu kekurangan yang menakutkan dan wajib kamu waspadai, yakni resiko kredit macet. Ini bisa terjadi kalau kamu nggak disiplin dalam mengatur keuangan dan terlambat membayar cicilan. Jika kamu sering telat membayar atau enggak membayar cicilan sama sekali, utang kamu bisa menumpuk dan membuat keuangan kamu jadi berantakan.

Kalau kamu sering telat bayar cicilan atau bahkan nggak membayar sama sekali, ini bisa berdampak buruk pada skor kredit kamu, lho. Skor kredit adalah nilai yang memperlihatkan seberapa baik kamu dalam mengelola utang dan keuangan. Jika skor kredit kamu buruk, bisa jadi masalah besar di masa depan. Apa akibatnya? Skor kredit yang buruk bisa membuat kamu kesulitan mendapatkan pinjaman atau fasilitas keuangan lainnya, seperti kartu kredit atau kredit mobil, nih. 

Jadi, bagaimana menurut kamu tentang paylater? Setelah kita bahas semua keuntungan dan kerugiannya, mungkin kamu sudah bisa melihat apakah fitur ini cocok buat kebutuhan belanja online kamu. Bijak dalam menggunakan paylater, ya.