Kenapa Orang Indonesia Lebih Pilih Kredit daripada Nabung?

Di zaman sekarang, kredit seperti sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Banyak orang lebih memilih cicilan daripada harus menunggu lama untuk membeli sesuatu. Apalagi, berbagai kemudahan yang ditawarkan bikin kredit terasa lebih menarik dibanding menabung.
Banyak faktor yang membuat kredit lebih populer dibanding menyisihkan uang untuk tabungan. Selain prosesnya yang semakin gampang, keinginan untuk memiliki sesuatu secara instan juga berpengaruh besar. Hal ini bikin banyak orang lebih tergoda untuk berutang daripada bersabar mengumpulkan uang.
1. Kredit terasa lebih praktis

Kredit menawarkan kemudahan yang gak bisa didapat dari menabung. Seseorang bisa langsung memiliki barang impian tanpa harus menunggu bertahun-tahun. Dengan adanya cicilan, barang mahal terasa lebih ringan dibayar.
Selain itu, banyak platform belanja dan bank menawarkan berbagai promo menarik. Diskon cicilan 0 persen dan cashback bikin kredit semakin menggoda. Akhirnya, banyak yang lebih memilih membeli barang dengan sistem kredit dibanding menabung lebih dulu.
2. Gaya hidup yang konsumtif

Budaya konsumtif makin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Banyak orang merasa perlu mengikuti tren agar gak ketinggalan zaman. Sayangnya, gak semua orang memiliki keuangan yang cukup untuk memenuhi keinginan tersebut.
Media sosial juga punya peran besar dalam membentuk pola konsumsi. Foto-foto barang branded dan gaya hidup mewah sering kali bikin seseorang merasa harus memilikinya juga. Alhasil, kredit jadi solusi instan untuk terlihat mengikuti tren.
3. Gaji pas-pasan, kredit jadi solusi

Banyak orang punya penghasilan yang hanya cukup untuk kebutuhan pokok. Jika harus menabung dulu untuk membeli sesuatu, mungkin butuh waktu lama. Kredit memberi jalan pintas agar tetap bisa memiliki barang yang diinginkan meskipun gaji terbatas.
Apalagi, beberapa kebutuhan mendesak sulit dipenuhi tanpa bantuan kredit. Contohnya, saat butuh motor untuk bekerja atau perabot rumah tangga yang harus segera diganti. Dalam kondisi ini, kredit dianggap sebagai solusi terbaik dibanding menunggu tabungan terkumpul.
4. Kurangnya edukasi keuangan

Banyak orang belum memahami pentingnya mengelola keuangan dengan baik. Beberapa bahkan menganggap kredit sebagai uang tambahan, bukan utang yang harus dibayar. Akibatnya, mereka terjebak dalam siklus utang yang sulit diselesaikan.
Minimnya kesadaran tentang perencanaan keuangan juga memperburuk keadaan. Banyak yang lebih fokus pada kepuasan sesaat daripada memikirkan konsekuensi jangka panjang. Jika ini terus berlanjut, kebiasaan lebih memilih kredit daripada menabung akan semakin mengakar.
Kredit memang menawarkan kemudahan, tapi sering kali bikin orang lupa pentingnya menabung. Gaya hidup konsumtif, gaji terbatas, dan kurangnya edukasi keuangan jadi faktor utama kebiasaan ini. Jika tidak dikelola dengan baik, kredit bisa jadi beban yang sulit diatasi. Menabung tetap penting agar keuangan lebih stabil di masa depan.