Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Investasi Pertamamu

ilustrasi berinvestasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Investasi itu butuh persiapan, pahami tujuan keuanganmu sebelum mulai
  • Semakin tinggi potensi untung, semakin tinggi risikonya, hitung risiko dengan bijak
  • Investasi pakai uang dingin, sesuaikan dengan profil risiko dan belajar sebelum mulai

Investasi itu ibarat perjalanan: seru, penuh tantangan, tapi juga butuh persiapan. Banyak orang tergoda mulai investasi gara-gara lihat teman cuan dari saham atau kripto. Tapi tanpa pemahaman yang cukup, kamu bisa salah langkah dan malah rugi.

Makanya, penting banget buat tahu hal-hal dasar sebelum benar-benar terjun. Nah, biar kamu gak asal ikut tren, berikut lima hal penting yang wajib kamu tahu sebelum investasi pertama kamu.

1. Punya tujuan investasi yang jelas

Ilustrasi berbagai nominal mata uang rupiah Indonesia (pexels.com/Robert Lens)

Sebelum menaruh uang ke instrumen investasi apa pun, kamu perlu tahu dulu: apa tujuan keuanganmu? Apakah kamu ingin beli rumah dalam 10 tahun? Menyiapkan dana pendidikan anak? Atau sekadar pengen punya simpanan pensiun di masa depan? Tujuan ini akan jadi dasar buat menentukan strategi, jangka waktu, dan jenis investasi yang cocok buat kamu.

Tanpa tujuan yang jelas, kamu akan mudah panik saat pasar fluktuatif atau malah tergoda buat tarik dana sebelum waktunya. Misalnya, kalau kamu investasi buat jangka panjang tapi tiba-tiba butuh dana karena gak punya tujuan yang jelas, kamu bisa rugi besar. Jadi, pastikan kamu sudah punya goal sebelum mulai melangkah.

2. Pahami risiko dan potensi keuntungan

ilustrasi menilai potensi keuntungan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Setiap investasi itu punya risiko. Gak ada yang namanya “cuan terus tanpa rugi”. Bahkan instrumen yang terlihat aman seperti emas atau obligasi tetap bisa turun nilainya di waktu tertentu. Di sisi lain, semakin tinggi potensi keuntungan, biasanya makin tinggi pula risikonya. Ini yang disebut prinsip “high risk, high return”.

Kalau kamu belum siap mental melihat nilai investasi turun, lebih baik mulai dari instrumen yang risikonya rendah dulu. Tapi kalau kamu punya tujuan jangka panjang dan mental yang siap naik-turun pasar, kamu bisa pertimbangkan investasi yang lebih agresif seperti saham. Intinya, jangan cuma lihat potensi untung risiko juga harus dihitung.

3. Jangan investasi pakai uang panas

Konsep keuangan dan akuntansi

Ini kesalahan klasik yang sering banget terjadi: investasi pakai uang kebutuhan bulanan, uang kuliah anak, atau bahkan pinjaman. Padahal, investasi itu idealnya pakai “uang dingin” alias uang yang gak kamu butuhkan dalam waktu dekat. Karena sifat investasi itu jangka menengah hingga panjang, kamu harus siap gak menyentuh uang itu selama beberapa waktu.

Kalau kamu investasi pakai uang panas, kamu bisa terpaksa jual di waktu yang salah misalnya saat pasar lagi turun drastis karena kamu butuh dananya. Hasilnya? Bukannya untung, kamu malah rugi. Jadi, pastikan kebutuhan primer dan dana darurat kamu sudah aman dulu sebelum mulai berinvestasi.

4. Kenali dulu profil risikomu

ilustrasi mengenal profil risiko (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Gak semua orang cocok dengan semua jenis investasi. Ada yang nyaman lihat portofolionya naik-turun tiap hari, ada juga yang langsung panik kalau nilainya turun 5%. Nah, ini berkaitan dengan yang namanya profil risiko. Secara umum, ada tiga jenis: konservatif, moderat, dan agresif.

Kalau kamu tipe yang suka aman dan gak mau banyak drama, investasi seperti reksa dana pasar uang atau deposito bisa jadi pilihan. Tapi kalau kamu tahan risiko demi potensi cuan lebih tinggi, saham atau kripto mungkin cocok. Yang penting, jangan ikut-ikutan teman karena yang cocok buat dia, belum tentu cocok buat kamu.

5. Belajar dulu sebelum terjun

ilustrasi belajar investasi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Banyak orang mulai investasi karena ikut tren, tanpa benar-benar paham cara kerjanya. Padahal, investasi itu bukan cuma soal menaruh uang dan berharap untung. Kamu perlu paham cara kerja instrumennya, risikonya, dan strategi mengelolanya. Untungnya, sekarang banyak banget sumber belajar gratis, mulai dari artikel, video, sampai webinar.

Dengan belajar dulu, kamu jadi bisa ambil keputusan lebih bijak dan gak gampang panik saat pasar turun. Kamu juga bisa lebih kritis menilai mana informasi yang valid, dan mana yang cuma "hoax cuan" di medsos. Ingat, investasi yang sukses itu dimulai dengan pengetahuan, bukan cuma keberanian atau ikut-ikutan.

Investasi bisa jadi langkah besar buat masa depan keuangan kamu, asal dimulai dengan persiapan yang matang. Jangan buru-buru, nikmati proses belajarnya, dan mulai dari nominal kecil dulu kalau perlu. Yang penting kamu paham apa yang kamu lakukan, bukan sekadar ikut arus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us