Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Banjir Kerinduan

pexels.com/id-id/@ekrulila
pexels.com/id-id/@ekrulila

Sebagaimana musim yang bekerja sesuai waktu tertentu

Begitu pun juga rindu ya bereaksi tanpa diketahui kapan ia menggebu

Adalah hujan bulan Januari yang belakangan turun melulu;

Satu waktu ia turun malu-malu

Pada waktu lain, ia turun seolah tak tahu waktu;

Terus turun dan tidak peduli sekali pun mencoak batu;

Atau bahkan merendam seisi kota yang kemudian menggores kelabu

 

Rindu, suatu rasa yang ajaib dan penuh misteri

Ia bekerja tanpa siapa pun tahu pasti;

Mengerubungi diri tanpa permisi;

Atau bahkan mengalami eskalasi

Yang membekukan diri;

Terkadang,

Layaknya penjarah, ia curi segenap isi hati

Hingga, kegundahan yang mengisi

 

Adalah waktu yang tidak dapat diprediksi;

Serta intensitas rasa rindu yang terus meninggi

Membuat diri diguyur sesuatu yang tak pasti;

Yang merendam kewarasan diri

Sebab rindu telah membanjiri;

Seisi hati kemudian gigil tak berhenti

Lalu,

Adalah suatu kehangatan yang mampu membuat banjir mereda;

Sebagaimana rindu yang surut selepas doa yang kemudian menjadi nyata;

Dipertemukan engkau yang meneduhkan jiwa;

Menyenangkan mata;

Penyebab metamorfosa suatu kekaguman menjadi cinta

Adinda

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Hasib
EditorHasib
Follow Us