Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Di Antara Detak yang Terlewat

ilustrasi kandungan (unsplash.com/@heathermount)
ilustrasi kandungan (unsplash.com/@heathermount)

Kusematkan harap di balik lipatan malam,
pada janin waktu yang baru menetas di dada.
Namun, tak semua gema menemukan dinding,
tak semua detak ingin bertahan.

Kau, serpih bintang yang tak sempat jatuh,
mengendap diam di lorong-lorong tubuhku.
Tak bersuara, tapi berbentuk.
Tak terlihat, tapi menetap.

Orang bilang aku kehilangan,
padahal aku hanya berubah tempat mencintai.
Bukan di pangkuan,
melainkan di ruang dalam
yang tak dijamah mata dunia.

Ada hari-hari hening
yang terasa seperti engkau sedang lewat,
ringan seperti napas,
nyaring seperti rindu
yang belum punya nama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[Puisi] Ruang yang Menyimpan Cahaya

21 Sep 2025, 07:22 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi cinta beda agama

[PUISI] Di Antara Dua Doa

19 Sep 2025, 16:57 WIBFiction
ilustrasi patung malaikat

[PUISI] Himne Malaikat

18 Sep 2025, 20:48 WIBFiction
ilustrasi merenung

[PUISI] Doa Saja Tak Cukup

17 Sep 2025, 05:04 WIBFiction