Epilog amorfati
Aku, daksa yang masih terlihat sama
Akan tetapi Atmaku berbeda
Eksistensi yang dipenuhi enigma
Tiada hujung, nyaris tiada sanggahan

Aksara membentang luas di bentala
Diliputi oleh banyak pertimbangan
Sayangnya lengkara mengerubungi
Bungkam, benakku dihantui oleh bayang-bayang

Realitasnya ini adalah nastabala
Bukanlah amerta yang menggenggam
Aku hampir mendekati jatukrama
Namun malah amorfati yang ku jamah