Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Hiruk Pikuk Dunia yang Keji

ilustrasi berdiri di antara kerumunan orang (pexels.com/@cottonbro)
ilustrasi berdiri di antara kerumunan orang (pexels.com/@cottonbro)

Bosankah perihal puisi berisi sepi?

bilang enggan saja, sebab kita telah menghuni

tempat yang sama, tempat yang berulang kali

mengambil nyawa-nyawa yang kita sayangi 

tertinggal nama, rasa rindu menghantui

mengulang kenangan yang dapat mengobati

Sepi, empat kata yang kusahuti 

bukan di tempat sunyi

pun dirasakan pula saat sedang ramai 

masih jua menyepi selayaknya hobi

Realitasnya aku yang dirasuki

bukan dengan sengaja menyukai

kata sepi berulang kali kuteriaki

sampai menjadi tempat bernaung diri 

dari hiruk pikuk dunia yang keji

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Samudra Tabah

04 Sep 2025, 21:07 WIBFiction
Mawar merah (pexels.com/Jill Burrow)

[PUISI] Mawar Sia-Sia

04 Sep 2025, 20:17 WIBFiction
ilustrasi rakyat miskin yang meminta bantuan

[PUISI] Terlindas Dilindas

04 Sep 2025, 19:22 WIBFiction
ilustrasi kontras kehidupan

[PUISI] Bertolak Belakang

04 Sep 2025, 18:15 WIBFiction
ilustrasi berjalan

[PUISI] Garis September

04 Sep 2025, 17:07 WIBFiction
ilustrasi para demonstran di jalanan (pexels.com/Maurício Mascaro)

[PUISI] Darurat Rasa Aman

03 Sep 2025, 09:36 WIBFiction