Kisahku memang lampau, tentang renta beruban putih
duduk terpekur bersandar tulang rapuh, diluruh helai demi helai
Batinku terluka disayat caci, kecilku ditindas terinjak bengis
wajah kuasa dan amarah itu, tiba-tiba dibalut keriput
Aku hendak memeluk, merasai batin senja yang melayu, tapi entah,
jiwaku terlanjur bisu dalam dekapan kaku
mataku ingin kubanjiri tangis, tapi ... lagi-lagi entah,
tangisku sudah kelar dirajam maki dari bibir pucatnya yang dulu merah menyala
Kini, tubuh itu terbujur kaku, seperti stigma masa lalu yang kembali diusik
Aku meringis, mengenang luka
juga nestapa ditinggalkan
dalam balutan luka masa kecil
hingga berdarah melihatmu bersuci kafan
Cukup tenang di sana, biar kukirim doaku di sini!